Bismillah,
Kata malam yang merupakan lawan dari siang menyimpan kekuatan dan misteri yang tidak dimiliki siang. Berikut diuraikan oleh Buyung Nurman Marzuki, seorang penyuluh teladan asal Bengkulu. Selain itu Riman Abdul Gani juga melengkapi tulisan Buyung.
Kalau siang adalah gambaran tentang sesuatu yang nyata, jelas, terang, terbuka, perjuangan, maka malam menyimpan sesuatu yang lain.
Malam hanyalah sepenggal waktu, seperti siang, tetapi nuansa nya berbeda. Ketika malam disebut, tergambar sebuah ketertutupan, misteri, rahasia, istirahat.
Allah SWT. bersumpah dalam Al-quran dengan menggunakan dua paruh waktu tersebut, sebagai mana Qs Al-Lail : 1-2, yang artinya : Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) dan siang apabila terang benderang.
Dalam Al-quran sendiri yang ada hanya surat Al-Lail (malam) dan tidak ada surat An-Nahar (siang).
Malam ibarat sebuah uang logam dengan dua sisi yang berbeda.
Dari susunan kata yang sering kita dengar tentang malam, sudah dapat kita tangkap dua sisi yang berbeda itu.
Umpamanya : dunia malam, kupu-kupu malam, dan coba bandingkan dengan : keheningan malam, renungan malam.
Kekuatan memang bukan hanya milik siang dengan matahari yang terik menyinari bumi.
Malam pun menyimpan kekuatan yang sangat dahsyat dengan tenang, purnama, gemerlap bintang gemintang atau saat pekat gulitanya.
Pertarungan kekuatan besar justru terasa di saat malam.
Dalam dunia perdukunan, suasana malam adalah waktu yang digunakan untuk melakukan ritual mereka, berendam di puncak yang dingin sekalipun dilakukan di malam hari.
Tulang terasa ditusuk-tusuk dinginnya air pegunungan, tetapi mereka rela karena memang harus pada waktu malam.