Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warman, Pemuka Desa Lubuk Langkap yang Disegani Kawan dan Lawan

24 September 2021   09:07 Diperbarui: 24 September 2021   09:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

      Siklus hidup dan kehidupan manusia dimuka bumi ini dari bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan tua. Hal ini tentunya berlaku umum dan alamiah meskipun banyak yang tidak mengalami tahap-tahapan itu akan tetapi sudah dipanggil menghadap Allah SWT. Sang Maha Pencipta.

Penulis ingin menguraikan sekelumit pengetahuan penulis tentang sosok warga Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan yang satu ini.

Pria yang sudah tidak muda lagi ini di panggil Warman, yang dilahirkan 64 tahun yang silam.
Warman akrab disebut Pak Ita yang dinisbatkan dengan nama putrinya yang tertua Anita.

Tamat SMEPN Manna tahun 73, Warman tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya tapi pulang ke kampung dan membujang bersama-sama dengan pemuda kampung sebaya Warman (War) di masa itu.

Dimasa membujang inilah penulis banyak melihat kiprahnya pria yang yang hanya memiliki dua orang putra-putri yang juga sudah memasuki usia tua.

Didunia tarik suara War jagoan nya, tidak heran setiap kali nama wakil undangan dari Lubuk Langkap yang diwakili War pada ajang pesta muda-mudi di resepsi pernikahan pasti War yang menjadi kingnya (baca dulu juara bangsal).

Ketika di tahun 76 gagal test untuk menjadi salah seorang anggota bhayangkara Polri karena dinyatakan pengelihatan kurang terang alias rabun, maka di tahun 77 War memutuskan untuk mengakhiri masa lajang nya dengan menyunting gadis pujaan Wasmini seorang gadis tetangga desanya.

Pesta resepsi pernikahan War merupakan pesta yang spektakuler karena digelar bersamaan dengan resepsi pernikahan yunda Mini Wasim, yang jarang terjadi yang pertama dan terakhir penulis saksikan.

Memasuki masa berumahtangga dan usia berkeluarga masih relatif muda, War sudah memperlihatkan kepiawaian ditengah masyarakat tentang Adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat Serawai.
Dengan bimbingan para senior mulai lah pria yang memiliki suara emas ini di percaya menjadi Tua kerja dimomen pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun