Bismillah,
Dunia tak selebar daun kelor. Itu adalah ungkapan yang menjadi nasehat ampuh bagi mereka yang frustasi, putus asa, berfikiran pendek, kecewa dalam hidup dan bahkan ingin bunuh diri. Tapi tidak banyak yang tahu ternyata kelor merupakan tanaman obat dan pangan bergizi.
Sejak lama kelor banyak ditanam di Afrika dan Asia. Penanamannya sangat mudah cukup disetek dan ditanam dalam polibeg lalu disiramnsetiap hari. Media tumbuhnya diusahakan tanah subur penuh humus.
Tanaman kelor
Tanaman kelor memiliki ketinggian 7-11 meter, berbatang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang.[4] Daun kelor memliki ciri berupa: majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda.[5] Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan.
Kandungan daun kelor
Daun kelor merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral cukup tinggi. Daun kelor mengandung vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6, serta vitamin C.
Sebagai tanaman obat
Pangan penuh gizi
Daun kelor memberikan khasiat untuk kecantikan kulit. Daun ini mengandung protein dan vitamin C yang dapat melindungi sel-sel kulit dari kerusakan. Bahkan, daun kelor juga dapat menjaga kesehatan dan kekuatan rambut. Untuk dijadikan perawatan kulit dan rambut, kita bisa menjadikan daun kelor sebagai masker.