Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Elegi Juarai Main Gaple Metode Curang Berhadiah Sabun Cukup untuk Satu Tahun

10 September 2021   15:09 Diperbarui: 10 September 2021   15:11 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pn-bandaaceh.go.id, pertandingan gaple

Perlombaan domino ini sendiri biasanya memakan waktu cukup lama. Hal ini mengingat jumlah peserta yang biasanya cukup ramai. Rata-rata perlombaan memakan waktu enam sampai sembilan jam. Hal itu tergantung jumlah peserta yang mendaftar kepada panitia lomba. Jika pesertanya ramai, perlombaan yang dimulai pukul 22:00 bisa baru selesai pukul 07.00.

Membahas tentang perlombaan domino ini, lekat dalam ingatan saya ketika saya masih duduk di kelas II SMP kisaran tahun 1995. Saya memiliki saudara sekaligus teman dan juga Sabahat saya bernama Muhadi bin Warman.

Saat itu di Dusun Sukamaju terdapat warganya yang menggelar pesta pernikahan. Di malam resepsi pesta pernikahan itu, selain digelar acara hiburan adat Bimbang Malam--hiburan adat tari-tatian budaya masyarakat Bengkulu Selatan--juga digelar perlombaan domino.

Informasi yang kami dengar dari beberapa warga, ada hadiah besar yang akan diberikan tuan rumah kepada pemenang juara I. Juara I meliputi dua orang karena jenis permainan yang akan digunakan adalah lomba pasangan.

Mendengar itu, saya dan Muhadi begitu penasaran. Kami berdua sangat terobsesi merebut kemenangan permainan itu.

Namun bagaimana caranya? Kami harus mengalahkan para pemain-pemainan berpengalaman. Sedang kami berdua sendiri adalah anak ingusan--baru umur 14 tahun.

Kami kami berdua sepakat membuat skenario curang. Kecurangan dalam permainan ini sendiri akan kami gunakan selama perlombaan. Kecurangan ini meliputi kode-kode atau sandi-sandi tertentu dengan menggunakan bahasa tubuh. Antara lain jari tangah, kedipan mata, goyangan kaki, garukan kepala, dan lain-lain. Semua itu harus kami hafal dalam tanpa dan tanpa menimbulkan kecurigaan lawan tanding.

Setelah sepakat, sepaham, dan siap mental, kami berdua akhirnya mendaftar ikut lomba kepada panitia.

Selanjutnya dimulailah perlombaan. Skenario kami berjalan lancar dan aman. Semua lawan kami singkirkan dengan kecurangan. Sejak babak penyisihan, 16 besar, perdelapan final, semifinal, hingga akhirnya kami maju ke final.

Di final, tentu kami menghadapi lawan berat: mungkin terbaik diantara semua pemain. Waktu juga sudah menunjukkan pukul 05:30. Rasa kantuk terpaksa kami lupakan dengan fokus pada permainan, diselingi kode-kode kecurangan.

Pada final permainan dilakukan tiga ronde. Ronde pertama kami sengaja mengalah. Namun ronde kedua kami menang. Kedudukan pun imbang menjadi 1:1. Dan akhirnya pada ronde ketiga kami menangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun