Bismillah,
Manusia akan menjadi musuh bebuyutan pasukan iblis. Kenapa? Karena mereka dilaknati Allah gara-gara manusia. Kok gara-gara manusia. Iya. Karena pada waktu nabi Adam selesai diciptakan di surga para iblis serta malaikat diminta untuk  sujud kepada Adam. Malaikat semua sujud kecuali iblis. Sejak itu Iblis jadi makhluk terkutuk.Â
Mengapa tak mau sujud
Allah berfirman; Wahai iblis mengapa kamu tidak mau sujud kepada Adam? Iblis menjawab:  mengapa Kau menyuruh aku sujud kepada manusia yang Kau ciptakan dari tanah semwntara Kau ciptakan aku dari api  Di sini jelas Iblis membangkang dan sombong kepada Alah karena bahan dasar penciptaannya. Hari ini kita jangan menyombongkan diri karena asal keturunan kita. Jika kita membanggakan asal usul berarti kita mirip iblis. Kemuliaan manusia jelas jelas bukan karena keturunan.
Iblis diusir dari surga
Karena membangkang Iblis dilaknati Allah berupa pengusiran dari surga. Tetapi sebelum berangkat dia membujuk siti Hawa supaya mereka memakan buah kholdi agar mereka kekal di surga. Nabi Adam tidak mau. Tetapi Iblis terua menrus membujuk Hawa untuk sebaliknya memakan buah itu. Maka segera sesudah makan buah itu keduanya terbuka aurat dan menutupinya dengan dedaunan surga. Merekapun diturunkan ke bumi secara terpisah. Satu di India satu di Jeddah. Mereka dipertemukan kembali setelah 100 tahun di bukit atau jabal Rahmah Mekkah.
Iblis tetap diberi
Walau terkutuk Allah tetap memperhatikan permintaan Iblis. Iblis meminta kepada Allah 3 hal. Pertama, walau terkutuk mereka minta ditangguhkan hidup mereka tanpa ada kematian. Allah menyetujui.
Kedua, setiap Adam dan Hawa punya anak cucu mereka mendapat jatah anak cucu sebanyak jumlah anak cucu Adam yang lahir.
Ketiga, meeka minta ijin agar diberi keleluasaan mengajak atau menggoda anak cucu Adam mengikuti jejak langkah mereka. Memakan makanan yang sama dengan maknan mereka dan membangkang kepada Allah berupa tidak mentaati Allah. Iblis diberi makanan yang kotor berupa hasil riba, hasil mencuri, hasil menipu dan kotoran serta segala yang kotor.Â