Bismillah,
Lihatlah orang-orang sebelum kita, sekarang masih ada di depan mata. Mereka kerja keras mengejar dunia. Kaki jadi kepala, kepala jadi kali untuk mengejar dunia. Tetapi setelah didapat semua ditinggal.
Persiapan untuk dunia
Sejak kecil manusia diajari dan dikenalkan pada dunia. Seakan-akan dunia ini akan kekal abadi. Kita diajari untuk mencari ilmu, mencari harta, mencari kedudukan dll. Sampai kita dewasa kita sangat keras dalam bekerja, dalam berkarir, dalam mengumpulkan harta dan anak. Pendek kata manusia menjadi pandai sekali untuk urusan dunia yang akan ditinggalkannya.
Dari desa sampai ke kota, dari orang berpendidikan sampai orang bodoh, dari rakyat jelata hingga pejabat pemerintah, dari orang kulit hitam hingga orang kulit putih semua menyenangi dunia dan mereka bekerja keras untuk itu.
Semua orang senang mengumpulkan harta, mengumpulkan hasil tambang, mengumpulkan uang, mengumpulkan kendaraan, mengumpulkan makanan, mengumpulkan anak keturunan, mengumpulkan pakaian, mengumpulkan perhiasan, mengumpulkan perabot rumah tangga, mengumpulkan peralatan makan, peralatan minum, peralatan masak, peralatan mandi, peralatan musik dsb.
Pendek kata manusia menjadi tergila-gila pada dunia. Setelah mereka mati semua mereka tinggalkan. Tidak ada kendaran yang mereka bawa, tidak ada sawah dan ladang, bengkel, kantor, perusahaan yang mereka bawa.
Persiapan akhirat
Akhirat bermula dari kematian yang menjemput manusia. Mereka dikubur ke dalam tanah. Untuk akhirat ini mereka kurang yakin, tidak yakin dan hanya sedikit yang yakin. Keyakinan mereka jadi rusak karena memang dalam kenyataannya pecinta akhirat masih tinggal di dunia. Pecinta akhirat masih berada bersama para pecinta dunia.
Pecinta akhirat mestinya jangan terlalu banyak bergaul dengan pecinta dunia. Tetapi pecinya dunia mesti bergaul dengan pecinta akhirat. Pecinta akhirat dicirikan oleh tidak sayangnya mereka dengan harta, dengan jabatan, dengan waktu, dengan berkasih sayang krpada sesama. Pecinta akhirat akan dengan senang hati memberi nasehat tentang kebenaran, tentang kesabaran, tentang dunia yang bersifat sementara dan tentang akhirat yang kekal abadi.
Pecinta dunia mesti banyak bergaul kepadapecinta akhirat agar mereka tidak gelap mata, gelap hati, mati rasa dan sebagainya.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H