Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelajaran Berharga Beribadah Qurban dan Haji di Masa Pandemi

20 Juli 2021   15:35 Diperbarui: 20 Juli 2021   16:56 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Di masa pandemi kita jangan pernah berhenti belajar dari apa saja yang kita alami. Tahun ini untuk tahun kedua kita sedang diuji oleh Allah mengalami pandemi global. Suasana masih belum kondusif untuk melalukan ibadah ritual bagi umat beragama manapun apalagi umat islam Indonesia maupun umat islam dunia.

Pelajaran dari pandemi

Pandemi covid 19 mengajarkan kepada manusia dunia bahwa ada zat berkuasa yang telah menciptalan makhluk besar mulai dari langit dan bumi hingga ke virus yang susah dijangkau oleh indera mata, rasa, penciuman dan indera lainnya. Jika sebagian dari makhluk besar seperti gunung meletus, hujan lebat dari langit, gempa bumi tetap saja manusia kesulitan untuk bertahan di permukaan bumi. Sudah sangat sering manusoa akan kesulitan hidup jika ada gunung meletus, hujan lebat dalam jangka waktu yang lama, gempa bumi dengan skala Richter yang tinggi.

Manusia pasti kesulitan dengan malapetaka yang Allah kirim secara bertubi-tubi. Jika gunung meletus akan banyak korban di pihak manusia, ternak mereka, sawah ladang mereka,usaha mereka, jalan jembatan dll.

Demikian juga ketika terjadi hujan lebat sampai berhari-hari, berbulan-bulam mesti banyak korban di pihak manusia. Tempat tinggal, jalan jembatan hancur, tempat usaha, dll hancur.

Apalagi jadi terjadi gempa bumi. Semua akan hancur berantakan ditambah tsunami dst.

Pandemi covid 19

Dengan kejadian covid 19 kita penduduk bumi dibuat tak berkutik. Sumberdaya uang, masker, APD, RS dll banyak digunakan untuk menghadapi wabah ini. Banyak kuburan harus digali untuk memakamkan korban yang meninggal. Banyak masker dan Apd yang diproduksi, belum lagi hand sanitizer diproduksi untuk melayani milyaran penduduk bumi. Yang tidak sedikit adalah vitamin, obat, air isotonik dll diproduksi secara masif juga untuk melayani penduduk bumi.

Ibadah qurban

Walau pandemi melambah penduduk bumi, Allah swt masih menguji umat islam untuk memotong hewan qurban berupa kambing, sapi, kerbau, biri-biri, onta dll. Yang memenuhi sayarat untuk dipotong sebagai hewan quran adalah yang sudah cukup umur yakni 2 tahun atau lebih, tidak cacat, tidak sakit dan yang berjenis kelamin jantan. Jadi kambing jantan, sapi jantan,kerbau jantau, atau onta jantan.

Jumlah qurban adalah 1 kambing per keluarga per tahun atau 1/7 ekor sapi atau kerbau atau onta per keluarga per tahun. Bukan seperti selama ini ada yang berqurban 1 ekor kambing per oranh dan sekali seumur hidup. Itu keliru.

Beribadah haji

Di musim pandemi 2 tahun terakhir ini ibadah haji hanya diizinkan sedikit sekali oleh pemerintah Arab Saudi bagi jemaah luar negeri. Jatah terbanyak adalah untuk rakyat Arab Saudi. Ini juga suatu momen bersejarah bahwa jika ada wabah mendunia maka Arab Saudi membatasi jumlah jemaah haji dari luar negeri termasuk dari Indonesia. 

Ini juga mengingatkan kita bahwa yang mengatur dunia ini hanyalah Allah Yang Maha Kuasa. Dengan diutusnya covid 19 yang berukuran kecil itu manusia dibuat kelabakan,tidak bisa berbuat apa-apa. Kita manusia hanya bisa pasrah dan berharap padamasa yang akan datang musibah seperti ini tidak terulang kembali.

Penulis ada anak dan cucu ada yang jauh di Luar negeri dan tidak bisa pulang ke tanah air sejak 2 tahun terakhir. Kita perlu sabar dan sabar saja semoga Allah swt segera meniadakan covid 19 dari bumi Indonesia dan bumi seluruhnya. 

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun