Bismillah,
Lama sekali saya tak jumpa kawan lamaku Yen. Kami ketemu sekitar 5 tahun yang lalu di rumahnya di Ibul.Manna Bengkulu Selatan.
Yen adalah istri sahabat kami Ahmad Saputro Wanim waktu di SMA. Kami duduk berdekatan meja. Setamat SMA saya melanjutkan studi di kota lain. Baru setelah 39 tahun kami bertemu kembali.
Makan Ikan Pelus di Air Ndelengo
Yen dan Lo hari itu membawa kami, melayani kami dengan baik. Dengan mobil kijang Innova Yen dan Lo membawa kami ke Seginim selepas acara pernikahan keponakan saya di dekat SDN 17 Ibul Manna.
Saya membawa mobil adek dari Bengkulu. Saya dan istri langsung datang ke rumah mereka di Rukis Ibul Manna. Rumah yang asri dan punya halaman yang luas.
Dihidangi minuman dan makanan ringan oleh Yen kami langsung mencicipinya dengan senang hati. Tentu saja karena kami sedang menunggu Lo dan Yen mempersiapkan untuk.berangkat ke Seginim, kampung saya.
Banyak nelpon suaminya
Beberapa waktu yang lalu saya banyak nelpon Lo dan kami bicara tentang banyak hal. Dalam.pandangan saya, Yen dan Lo adalah keluarga yang berkecukupan karena secara ekonomi cukup baik. Mereka hidup berlebih. Anak-anak mereka sudah mapan dan ada di banyak trmpat, antara lain Jakarta.
Dari banyak sumber saya tahu Lo punya karir cemerlang. Beberapa kali jadi Kepala Dinas dan terakhir Sekda Bengkulu Selatan.
Lo juga punya gedung sarang burung dan kebun sawit. Penghasilan mereka pada masanya banyak jeti per bulan plus lain-lain.
Saya ingin mengatakan bahwa ini semua sedikit banyak ada peran istri soleha dari seorang Ahmad Saputro  Wanim alias Lo yang bernama Yenuarti binti Ardiansyah alias Yen.
Ada berita Yen Meninggal
Ketika Melly, alias gadis, memberi tahu melalui japri bahwa Yenuarti meninggal saya begitu terkejut karena saya lupa nama Yen itu Yenuarti. Sejak tamat SMA di memori otak saya hanyalah Yen. Waktu nelpon Lo juga yang saya ingan hanya Yen. Demikian juga ketika Yen dan Lo menemani dan mengantar kami ke dusun ping ujung no 2 di Seginim yakni dusun Lubuk Langkap.
Yen jujur kami kehilangan dirimu, sama deperti suami, anak dan cucumu. Di mata kami engkau seorang yang baik, soleha, taat kepada suami. Keluargamu bahagia. Kami doakan agar dosamu diampuni Allah, ditiadakan azab kubur, dimasuklan ke dalam surga dan keluarga yang ditinggal tabah, sabar dan ikhlas melepas kepergianmu.
Selamat jalan Yen. Surga menantimu. Kepada kawan kami Lo yang tabah, sabar dan ikhlas ya. Relakan dan ridhoi kepergian istri tercintamu ya. Dia akan diberi kesempatan memilih dari 8 pintu surga untuknya.
Karena kami yakin bahwa Yen adalah istri soleh, menutup aurat, puasa ramadhan, solat diawal waktu. Ridho suami adalah penyempurna keridhoan Allah baginya.
Sekali lagi kami bersaksi bahwa Yen adalah orang baik. Selamat jalan sobat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H