Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Allah Mencari Hamba-Nya yang Bertahajud

9 Juli 2021   04:53 Diperbarui: 9 Juli 2021   06:31 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Sungguh beruntung orang yang selalu istiqomah melaksanakan tahajud di malam hari, di mana tidak banyak orang melakukannnya. Pada saat itu Allah swt mendambakan rintihan hambaNya trntang semua hal yang sedang dia hadapi, entah itu urusan dunia, entah itu urusan ibadah dan entah itu urusan akhirat. Tulisan ini mengubgkapkan serba serbi tentang pengalaman penulis melaksanakan tahajud.

Dalil naqli

Banyak yang sudah melaksanakan tahajud pada malam hari sesudah solat isyak, banyak juga yang melakanakannya sesudan terbangun dari tidur. Dalil pelaksanaan tahajud ada pada surat al-isra berikut.

"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji"(QS. Al-Isra' : 79).

Banyak sekali hikmah jika seorang hamba menjalankan solat tahajud secara berkala.

Hikmah utama

Di antara hikmah yang paling utama dari solat tahajud adalah dikabulkan Allah doa-doa kita. Semua kita hanyak hajat, banyak permasalahan, banyak persoalan hidup dsb.

Maka kita mesti mendekatkan diri secara jiwa dan raga kepada zat pemilik langit dan bumi, pencipta kita dan zat Yang Maha Mendengar, Zat yang selalu mengurusi makhlukNya. 

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).

Pengalaman pribadi

Penulis dalam menjalni hidup banyak sekali mengalami hidup susah tetapi banyak keinginan yang tidak masuk akal. Di antara "proyek" yang dijalani dalam hidup penulis adalah:

Pertama, memindahkan keluarga ayah ibunya ke kota.

Kedua, ingin menikah.

Ketiga, ingin sekolah ke Inggeris.

Keempat, ingin pergi umroh.

Kelima, ingin punya rumah.

Kelima, ingin pergi haji.

Keenam, ingin membangun rumah panen hujan.

Ketujuh, ingin mengumrohkan ayah dan bunda.

Kedelapan, ingin menyekolahkan anak ke LN.

Kesembilan, ingin masuk surga. Dan masih bajyak lagi.

Di antara keinginan tersebut semuanya sangat sulit dan sangat tidak masuk akal dan di luar akal sehat dan kemampuan manusia yang lemah secara finansial, lemah kemampuan lainnya. Sebagai misal penulis ingin memindahkan keluarga ayah dan bunda yang berjumlah 7 orang dewasa  dan 2 orang anak yang belum dewasa. Maka merengek adalah jalan yang mesti ditempuh.

Demikian juga ketiga penulis ingin ke sekolah ke Inggeris. Semua sulit untuk diwujudkan. Kemampuan bahasa Inggeris masih rendah, keluarga ayah dan bunda perlu pengawasan dan perlu dibantu secara finansial.

Demikian juga ketika penulis ingin pergi haji. Semua serba kekurangan. Tetapi ingin sekali pergi haji. Bermodalkan uang Rp 1 juta keinginan pergi haji digadang-gadang melalui doa plus air mata. Begitu seterusnya pada daftar keinginan yang lain. Tidak ada kata mudah dan tidak ada jalan pintas. Mengirim rengekan dan air mata adalah pilihan yang harus terus dipakukan karena alasan ketidak mampuan.

Membeli rumah dan membangun rumah juga merupakan daftar keinginan yang hampir tidak mungkin karena perlu uang banyak, perlu bantuan keuangan yang tidak sedikit. Denagn modal nekad, dengan modal keyakinan alhamdulillah proyek-proyek besar tersebut sedikit demi sedikit Allah kabulkan.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun