Mati dalam keadaan kafir jika seorang muslim selalu zalim kepada orang lain sementara dia belum sempat bertaubat. Mati dalam keadaan non-muslim adalah ketika kita selalu melakukan kesyirikan kepada Allah swt dan kita belum sempat bertaubat.
Apa kesyirikan yang dimaksud? Kesyirikan yang dimaksud adalah perkataan yang menggap bahwa rokok itu bisa menjadikan saya senang bekerja. Tanpa rokok tidak tenang hati ini.
Kalimat syirik lain yang tak kalah bahaya adalah saya tak mungkin selamat pada kecelakaan tadi jika tidak ditolong oleh si fulan.Â
Kalimat syirik yang tanpa disadari adalah saya kalau tidak nyogok tak mungkin bisa kerja. Ini tentu mengundang murka Allah ketika kita mengagungkan selain Allah dalam kehidupan kita di bumi ini.
Selalulah bertaubat
Bisakah kita mati dalam keadaan muslim? Bisa tentu saja. Selalulah beristighfar pagi petang, siang malam, kaya miskin, senang susah, di kota di desa, pejabat rakyat, sehat atau tengah sakit. Ucapkan astafhfirullahal azim waatubu ilaihi.Â
Juga jangan tinggalkan shalat walau sakit, walau sibuk, walau kau orang penting atau orang tak penting. Solatlah walau kau orang besar apalagi orang kecil. Solatlah kau walau banyak hutang atau kau tak ada hutang.
Mengapa solat? Karena ketika kau mengambil wudhuk kau sudahi dengan syahadat yang berarti kau sudah masuk islam. Ketika kau solat maka kau akan syahadat menjelang salam pada saat kau melakukan tasyahud akhir. Inilah saat kau menjadi muallaf lagi yang sebelumnya mungkin kau kafir, kau jadi musyrik atau kau jadi orang gila.
Jayalah kita semua.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H