Bismillah,
Setelah lama tak bertemu, lama tak bersama, lama tak saling sapa, sejumlah teman waktu sama-sama sekolah asal Bebgkulu Selatan membentuk Perhimpunan "Kancau Sebayau". Kancau sebayau dalam bahasa Manna adalah trman seangkatan, teman satu sekolah, teman tak berjauhan umur, teman penuh kenangan. Tulisan ini mengungkapan ungkapan lama tak jumpa antara teman lama.
Sudah berserakan
Teman-teman sebayau ini kebanyakan sudah pensiun dan berada di berbagai tempat antara lain di sejumlah kota di pulau Jawa dan sejumlah kota di pulau Sumatera.Â
Teman-teman sebayau ini sering tertawa, ketika ada yang lugu sewaktu mereka sekolah. Mereka menceritakan guru-guru mereka yang lucu, pemarah dll. Mereka juga tidak jarang salah tegur karena sejumlah nama adalah yunior bagi sebagian dan senior bagi sebagian. Maklum lama tak jumpa ketika saling tegur salah tegur.
Adalah Fauzan Taha dan yang lainnya Wimran suatu sore saling mengingatkan vahwa mereka tak lupa satu pohon berbentuk akar yang ditanam Fauzan di Jakarta. Mereka berdua saling mengingatkan bahwa daun perapak itu bagus sekali sebagai bumbu masak ikan pelus.Â
Menu ikan pelus adalah makanan khas di Tebing Ayik Ndelengau Seginim. Kebanyakan anggota sebayau ini mengenal makanan khas Bengkulu Selatan ini dan mereka terbiasa makan nasi dengan gulai pelus di Tebing Ayik Ndelengau itu, entah karena urusan keluarga atau karena musim pacaran pada waktu itu.
Penulis jujur banyak lupa dengan para swnior di Kancau Sebayau. Yang saya ingat antara lain Wimran, Tati, Marsan, Nur Hijrah, Fauzan, Zalika, Isnaini dan Puspa. Yang lain saya akan usahakan untuk ingat.Â
Sejak bergabung dengan kancau sebayau di gurup WA sejumlah anggota terhubung juga di darat. Kopi darat mereka lakukan terutama ketika mereka satu kota, atau beda kota tetapi mereka bersamaan pulang ke kota Manna. Sejumlah anghota kancau sebayau ada yang tinggal jauh di rantau antara lain di Jakarta, Padang, Lampung, Palembang. Sejumlah anggota kancau sebayau ini ada juga yang tinggal di Bengkulu, Manna dan sekitarnya.
Sedangkan asal usul anggota kancau lamau ini terbanyak dari kota Manna, Seginim, masat, kedurang, Jeranglah, Air Nipis, Padang Guci dll.
Kebanyakan sudah pensiun
Jika mereka memilih jalur PNS/ASN maka saat ini kebanyakan mereka sudah pensiun. Namun bagi mereka yang jadi dosen atau berwirausaha kebanyakan belum pensiun, masih berkarya.
Yang jelas kebanyakan mereka sudah punya anak yang sudah dewasa dan banyak juga yang sudah pensiun. Walau ada yang masih berkarya sambil pensiun banyak juga di antara para anggota kancau sebayau yang menikmati jadi pengacara alias pensiunan tanpa acara atau ada juga yang jadi "emce" alias ngemong cucu.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H