Dari ilmu sosial atau kemasyarakatan kita dianjurkan untuk peduli kepada sesama. Jangan sampai kita kenyang tetangga kelaparan, jangan sampai makanan kita berlimpah, harta kita berlimpah tetapi tidak disalurkan melalui saluran zakat, infak dan sedekah. Jika kita tidak berbuat demikian maka berarti kita sedang menumpuk harta, berbuat mubazir sehingga di mata Allah kita sedang berproses menjadi "dulur" syaithan.Â
Banyak sekali ayat dalam alquran yang menggandengkan antara kewajiban shalat dengan membayar zakat. Artinya percuma shalat jika tidak membayar zakat, infak dan sedekah.
Orang yang selalu melakukan death cleaning berarti dia sedang melakukan atau menerapkan pola hidup bersih (PHBS). PHBS ini sangat penting dan berguna untuk memperoleh derajat kesehatan pada diri kita, keluarga kita dan masyarakat kita. PHBS memutus rantai agen penyakit, menjaga inang tidak terjangkit dan memelihara lingkungan tetap bersih.
Melakukan death cleaning membahagiakan jiwa kita. Karena memberi harta kita pada orang lain akan akan menjaga hubungan baik dengan tetangga, dengan orang miskin, dengan keluarga. Itu membahagiakan orang lain. Membahagiakan orang lain jelas akan membahagiakan diri kita sendiri.
Bersih-bersih diri menyiapkan  kematian akan terpelihara dari sifat rakus, dari sifat tidak peduliatau sifat egois. Orang yang selalu bersih-bersih harta, diri dan lingkungannya akan selalu bahagia, selalu sehat dan selalu sejahtera. Mengapa? Karena Allah yang akan membersihkan hatinya, pakaiannya, hartanya dan lingkungannya.
 Semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt, diterima segala rangkaian ibadah kita dan dijaga Allah iman dan amal kita. Jika dijaga Allah hidup kita, maka otomatis dijagaNya pula mati kita.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H