Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Jalan Prajurit TNI Kebanggaan Bangsa

25 April 2021   11:41 Diperbarui: 25 April 2021   16:02 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Negara kita biasa ditimpa musibah. Tapi kali ini saya merasa kehilangan yang paling dalam pada 53 awak KRI Nanggala 402, pasukan TNI AL kebanggaan kami. Berita mengenai bencana tenggelamnya kapal selam ini saya ikuti setiap saat, mulai dari televisi, youtube maupun search di google.

Anak mengurung ayahnya

Sebelumnya saya merasa teriris iris hati karena menyaksikan video di mana anak seorang prajurit TNI AL yang berangkat itu menyandra bapaknya agar tidak berangkat tugas. Divediokan ibunya anak itu beberapa kali menyandra agar ayahnya tidak pergi.

Dengan menipu anak itu bahwa ayahnya mau kencing, baru anak itu melepaskan ayahnya dari kurungannya. Sungguh video itu membuat hati saya terasa pilu dan mata berkaca-kaca. Apalagi kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan resmi hilang kontak. Dari kejadian itu kMi mengenal istilah submiss, yang berakhir dengan subsunk.

Kapal itu sudah tua

Ketika saya mencari tahu umur kapal itu maka dari berita antara saya dapat gambar yang mencengangkan saya. Ternyata kapal itu sudah berumur 69 tahun. Untuk manusia, umur selama itu sudah dianggap sepuh. Apalagi kapal laut.

Jika kita mau jujur umur kapal setua itu mungkin sudah wajib dipensiunkan. Apalagi umur pensiun seorang PNS/ASN berkisar antara 56 hingga 65 tahun. Untuk kapal selam saya tidak tahu berapa umur yang paling ideal. Sampai sekarang umur untuk pensiunnya  tidak diketahui. 

Kejadian di bulan ramadhan

Kejadian tenggelamnya kapal KRI Nanggala 402 pada bulan ramadhan mempunyai makna yanh strategis.

Pertama, meninggalnya 53 prajurit terbaik TNI dalam tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 terjadi pada bulan ramadhan. Bulan ini adalah bulan suci, penuh ampunan dan pahala digandakan 70 kali lipat. Ini berarti bahwa para awak akan memperoleh pahala yang berlipat-lipat dari Allah dari pekerjaan yang mereka lakukan.  

Kedua, ketika kapal selam itu viral dinyatakan hilang kontak, lalu dinyatakan te0) p1nggelam maka banyak sekali yang berdoa untuk keselamatan para awak kapal yang hilang. Doa" itu dipanjatkan oleh puluhan juta umat islam yang sedang berpuasa. Doa prang berpuasa ada jaminan kabul oleh Allah swt. Kebanyakan mereka mendoakan agar para awak kapal yang hilang dan dinyatakan tenggelam.

Ketiga, dalam suasana ramadhan yang mulia hati keluarga yang ditinggalkan dalam keadaan lapang, sehingga rasa sedih tidak berkepanjangan. Mereka akan ikhlas menerima cobaan dari Allah, rabb mereka. 

Keempat, bangsa Indonesia akan rela jika Menteri Pertahanan dan Panglima TNI melakukan modernisasi Alusista termasuk pembelian kampa selam yang terbaru. Ketika mengetahui kejadian tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 yang  sudah berumur 69 tahun maka itu adalah hal yang mengharukan.

Manusia saja yang umurnya sudah 50 tahub ke atas sudah penuh keterbatasan. Itu buatan Allah, tuhan sekalian alam. Apatah lagi kapal selam yang hanya buatan manusia tentu sudah banyak cacat dan celahnya.

Selamat jalan para pejuang dan pahlawan bangsa.

Kami rakyat mendoakan terbaik untuk kalian.

Kembalilah kepada rabb kalian.

Semoga kalian senang di miniatur surga sana.

Mari kita kirim alfatiha untuk mereka semua.

Jayalah Indonesiaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun