Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Terima Kasih Ya Allah atas Indahnya Hidup

25 April 2021   03:39 Diperbarui: 25 April 2021   05:10 3360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Air mataku berderai ketika dengan sengaja saya mencari lirik lagu Alhamdulillah oleh kelompok penyanyi Ungu. 

Slalu kusakiti engkau dengan dosaku
Ku balas sgala kebaikanMu dengan kekurangan

Sungguh saya adalah orang yang tak tahu diri jika mengeluh karena ada masalah dalam hidup karena Allah bagiku adalah pemberi kebaikan sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan ibuku. Tulisan ini mengungkapkan serba serbi kesyukuran yang mestinya kulakukan bukan kekufuran.


Kesadaranku kadang tidak utuh

Lagu itu saya dengar lagi dan liriknya saya baca dengan seksama.


Tiada pernah ku menyadari semuanya
Bahwa nafas yang ku hirup adalah kuasa Mu

Saya semakin larut dalam tangis bahwa benar lagu Ungu itu bahwa kesadaran saya kadang hilang dan kadang ada. Nafasku yang mahal ini adalah anugerah Allah. Bisa bernafas karena organ tubuhku masih baik. Bisa bernafas karena oksigen Allah sediakan sangat banyak. 20 persen kandungan udara di muka bumi ini adalah oksigen. 

Kemanapun saya pergi ada oksigen. Sementara banyak orang yang mengalami kesulitan bernafas dan harus pakai selang oksigen disematkan pada hidung mereka. Jika saya harus membayar oksigen itu  jelas tidak mampu dari seluruh harta saya, uang aaya. Kenapa? Karena perlu 7000 liter oksien sehari semalam semntara 1 liternya berharga mahal, katakanlah Rp 10 ribu. Berarti setiap hari saya harus menyiapkan uang cash sebanyak Rp 70 juta. 


Alhamdulilah. ku syukuri semua
Terima kasihku ya Allah
Atas indahnya hidup

Alhamdulillah ya Allah. Banyak keindahan hidup yang Engkau anugerahkan kepada saya. Ada keluarga, ada teman, ada mahasiswa, ada tetangga, ada alam membentang, ada banyak perhiasan di langit dan bumi Kau perlihatkan dan bahkan Kau suruh menikmati dengan gratis.


Alhamdulilah. ku syukuri semua
Terima kasihku ya Robbie
Atas rahmat dalam hidupku

Rahmat dalam hidupku berlimpah. Tangan, kaki, fikir, mata, telinga, semua berfungsi baik adalah bemtuk rahmatMu ya Allah. Belum lagi nikmat makanan, minuman, nikmat tidur, nikmat ilmu, nikmat keluarga, nikmat bekerja, nikmat beribadah. Terima kaaih ya Allah.


Slalu ku tinggalkan engkau dengan khilafku
Ku balas sgala kemurahanMu dengan keburukan
Tiada pernah ku menyadari semuanya
Bahwa nafas yang ku hirup adalah kuasaMu.

Kubalas dengan keburukan

Saya terkadang bahkan sangat sering membalas kebaikanMu ya Allah dengan keburukan. Tidak selalu saya ikhlas dalam beribadah, dalam beragama, dalam.berbuat kebaikan. Tidak selalu saya menggunakan lisan untuk mengajak orang lain menyembahMu. Tidak selalu kugunakan potensiku untuk mentaatiMu.

Waktuku sering kugunakan untuk hal yang sia-sia, berfikir yang tidak baik, berkata yang baik,-baik saja, penuh keluh kesah.

Waktu sering kugunakan tidak.untuk zikrullah.

Waktuku jarang kugunakan untuk beristighfar.

Waktuku jarang kuhabiskan untuk membaca kalamMu.

Waktuku jarang kuhabiskan untuk berdakwah.

Kalau tidak Kau beri hidayah diri ini maka meranalah aku.

Kalau saja Kau tidak beri rahmat tak mungkin aku masuk surgaMu.

Kalau saja Kau tidak sayangi hamba maka hamba akan masuk liang api nerakaaMu.

Nauzbillah min zalik.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun