Bismillah,
Air mataku berderai ketika dengan sengaja saya mencari lirik lagu Alhamdulillah oleh kelompok penyanyi Ungu.Â
Slalu kusakiti engkau dengan dosaku
Ku balas sgala kebaikanMu dengan kekurangan
Sungguh saya adalah orang yang tak tahu diri jika mengeluh karena ada masalah dalam hidup karena Allah bagiku adalah pemberi kebaikan sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan ibuku. Tulisan ini mengungkapkan serba serbi kesyukuran yang mestinya kulakukan bukan kekufuran.
Kesadaranku kadang tidak utuh
Lagu itu saya dengar lagi dan liriknya saya baca dengan seksama.
Tiada pernah ku menyadari semuanya
Bahwa nafas yang ku hirup adalah kuasa Mu
Saya semakin larut dalam tangis bahwa benar lagu Ungu itu bahwa kesadaran saya kadang hilang dan kadang ada. Nafasku yang mahal ini adalah anugerah Allah. Bisa bernafas karena organ tubuhku masih baik. Bisa bernafas karena oksigen Allah sediakan sangat banyak. 20 persen kandungan udara di muka bumi ini adalah oksigen.Â
Kemanapun saya pergi ada oksigen. Sementara banyak orang yang mengalami kesulitan bernafas dan harus pakai selang oksigen disematkan pada hidung mereka. Jika saya harus membayar oksigen itu  jelas tidak mampu dari seluruh harta saya, uang aaya. Kenapa? Karena perlu 7000 liter oksien sehari semalam semntara 1 liternya berharga mahal, katakanlah Rp 10 ribu. Berarti setiap hari saya harus menyiapkan uang cash sebanyak Rp 70 juta.Â
Alhamdulilah. ku syukuri semua
Terima kasihku ya Allah
Atas indahnya hidup
Alhamdulillah ya Allah. Banyak keindahan hidup yang Engkau anugerahkan kepada saya. Ada keluarga, ada teman, ada mahasiswa, ada tetangga, ada alam membentang, ada banyak perhiasan di langit dan bumi Kau perlihatkan dan bahkan Kau suruh menikmati dengan gratis.
Alhamdulilah. ku syukuri semua
Terima kasihku ya Robbie
Atas rahmat dalam hidupku
Rahmat dalam hidupku berlimpah. Tangan, kaki, fikir, mata, telinga, semua berfungsi baik adalah bemtuk rahmatMu ya Allah. Belum lagi nikmat makanan, minuman, nikmat tidur, nikmat ilmu, nikmat keluarga, nikmat bekerja, nikmat beribadah. Terima kaaih ya Allah.
Slalu ku tinggalkan engkau dengan khilafku
Ku balas sgala kemurahanMu dengan keburukan
Tiada pernah ku menyadari semuanya
Bahwa nafas yang ku hirup adalah kuasaMu.
Kubalas dengan keburukan
Saya terkadang bahkan sangat sering membalas kebaikanMu ya Allah dengan keburukan. Tidak selalu saya ikhlas dalam beribadah, dalam beragama, dalam.berbuat kebaikan. Tidak selalu saya menggunakan lisan untuk mengajak orang lain menyembahMu. Tidak selalu kugunakan potensiku untuk mentaatiMu.
Waktuku sering kugunakan untuk hal yang sia-sia, berfikir yang tidak baik, berkata yang baik,-baik saja, penuh keluh kesah.
Waktu sering kugunakan tidak.untuk zikrullah.
Waktuku jarang kugunakan untuk beristighfar.
Waktuku jarang kuhabiskan untuk membaca kalamMu.
Waktuku jarang kuhabiskan untuk berdakwah.
Kalau tidak Kau beri hidayah diri ini maka meranalah aku.
Kalau saja Kau tidak beri rahmat tak mungkin aku masuk surgaMu.
Kalau saja Kau tidak sayangi hamba maka hamba akan masuk liang api nerakaaMu.
Nauzbillah min zalik.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H