Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Dahsyatnya Hari Kiamat Menurut Alquran

2 April 2023   11:50 Diperbarui: 2 April 2023   11:55 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Sebagai sebuah kepercayaan agama Islam, hari kiamat atau hari akhirat merupakan suatu kejadian yang sangat penting dan dijelaskan secara rinci dalam Al-Quran. Di dalam Al-Quran, terdapat banyak ayat yang menjelaskan tentang kejadian dan tanda-tanda yang akan terjadi pada hari kiamat.

Beberapa di antaranya adalah:

Kiamat adalah kejadian yang pasti terjadi
Allah SWT telah berfirman dalam Surat Al-Qiyamah ayat 1-3, yang artinya: "Aku bersumpah dengan hari kebangkitan, dan Aku bersumpah dengan jiwa yang mempertanyakan (segala sesuatu), apakah kamu berpikir bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang-tulangmu?"

Tanda-tanda kecil yang mendahului hari kiamat
Dalam Al-Quran terdapat beberapa tanda-tanda kecil yang menjadi petunjuk mendekatnya hari kiamat, seperti adanya perang, gempa bumi, dan kemunculan Dajjal.

Tanda-tanda besar yang terjadi pada hari kiamat
Di dalam Al-Quran juga terdapat penjelasan tentang tanda-tanda besar yang akan terjadi pada hari kiamat, seperti munculnya Israfil untuk meniup sangkakala, terjadinya kebangkitan manusia dari kubur, dan perhitungan amal kebaikan dan keburukan yang sudah dilakukan selama hidup di dunia.

Perhitungan amal manusia
Pada hari kiamat, setiap manusia akan dihisab atas amal perbuatannya selama hidup di dunia. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Zalzalah ayat 7-8, yang artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya ia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya ia akan melihat (akibat)nya."

Pembagian surga dan neraka
Pada akhirnya, setelah perhitungan amal, Allah SWT akan memutuskan nasib setiap manusia. Ada yang akan diberi tempat di surga dan ada pula yang akan ditempatkan di neraka. Hal ini telah dijelaskan dalam banyak ayat di Al-Quran, seperti dalam Surat Al-A'raf ayat 8-9, yang artinya: "Dan timbangan-timbangan itu ditegakkan dengan benar pada hari kiamat, maka barang siapa berat timbangannya (kebajikan) lebih berat, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa timbangan-timbangannya (kejahatan) lebih ringan, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan diri sendiri dengan tidak mengikuti ayat-ayat Kami."

Dalam alquran ada surat tentang kiamat

Ya, ada beberapa surat dalam Al-Quran yang membahas tentang kiamat. Beberapa di antaranya adalah:

Surat Al-Qiyamah (QS. 75)
Surat ini membahas tentang kebangkitan dan penghakiman akhirat. Di dalam surat ini, disebutkan tentang tanda-tanda terjadinya hari kiamat, seperti penghancuran bumi dan terbelahnya langit.

Surat Al-Waqi'ah (QS. 56)
Surat ini membahas tentang hari kiamat dan kebangkitan setelah kematian. Di dalam surat ini, disebutkan tentang pembagian manusia menjadi tiga golongan, yaitu golongan kanan (yang mendapat surga), golongan kiri (yang mendapat neraka), dan golongan tengah (yang ditunda hukumannya).

Surat At-Takwir (QS. 81)
Surat ini membahas tentang kejadian pada hari kiamat. Di dalam surat ini, disebutkan tentang terjadinya gerhana matahari, bintang-bintang yang jatuh, langit yang terbelah, dan bukit-bukit yang dihancurkan.

Surat Al-Infitar (QS. 82)
Surat ini juga membahas tentang kejadian pada hari kiamat. Di dalam surat ini, disebutkan tentang terbelahnya bumi dan manusia yang dihadapkan pada perhitungan amal di hadapan Allah SWT.

Surat Al-Hajj (QS. 22)
Meskipun tidak secara spesifik membahas tentang kiamat, surat ini mengandung ayat-ayat yang menggambarkan tentang hari kiamat dan kebangkitan akhirat. Di dalam surat ini, disebutkan tentang tanda-tanda kecil yang mendahului hari kiamat, seperti munculnya tanda-tanda di langit dan di bumi, serta pengumpulan manusia pada hari akhirat.

Ada juga beberapa surat lainnya yang membahas tentang hari kiamat secara implisit maupun eksplisit. Namun, yang terpenting adalah kita sebagai umat Muslim harus senantiasa mempersiapkan diri kita untuk menghadapi hari kiamat, dengan melakukan amal kebaikan dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

Kemenangan bagi mereka yang beeiman dan beramal soleh

Benar, dalam Al-Quran Allah SWT menegaskan bahwa kemenangan adalah milik orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Dalam beberapa ayat Al-Quran, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang beriman dan beramal sholeh akan mendapatkan kebahagiaan dan kemenangan di dunia maupun di akhirat.

Salah satu contohnya adalah dalam Surat Al-Ankabut ayat 69 yang berbunyi: "Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."

Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang berjuang di jalan Allah dengan iman dan amal sholeh akan mendapatkan pertolongan dan bimbingan dari Allah SWT. Mereka akan diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menghadapi setiap tantangan dan cobaan yang dihadapi di dunia ini.

Selain itu, dalam Surat Al-Baqarah ayat 277, Allah SWT juga berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."

Dengan demikian, kemenangan dan kebahagiaan sejati hanya bisa diperoleh melalui iman dan amal sholeh. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas iman dan amal sholeh kita agar bisa meraih kemenangan di dunia dan akhirat.

Kemalangan bagi mereka yang mendustakan ayat Allah pada hari kiamat

Benar, dalam Al-Quran Allah SWT juga memberi peringatan tentang nasib yang buruk bagi mereka yang mendustakan ayat-ayat-Nya pada hari kiamat. Dalam beberapa ayat Al-Quran, Allah SWT menyebutkan tentang siksaan dan azab yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak beriman dan mendustakan ayat-ayat-Nya.

Salah satu contohnya adalah dalam Surat Al-Maidah ayat 36 yang berbunyi: "Sesungguhnya orang-orang yang kafir, jika mereka memiliki apa-apa yang di dunia ini seluruhnya, dan yang semisal dengan itu, untuk menebus diri mereka dari siksa pada hari kiamat, sekali-kali tidak akan diterima dari mereka; dan bagi mereka siksa yang pedih."

Ayat ini menegaskan bahwa meskipun orang-orang kafir memiliki segala kekayaan dunia untuk menebus diri mereka dari siksa pada hari kiamat, namun hal tersebut tidak akan diterima oleh Allah SWT. Mereka akan menerima siksaan yang sangat pedih pada hari kiamat karena telah mendustakan ayat-ayat Allah dan menolak kebenaran-Nya.

Selain itu, dalam Surat Al-An'am ayat 157, Allah SWT juga berfirman: "Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung." Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang mengikuti petunjuk Allah dan mempercayai ayat-ayat-Nya, akan mendapatkan keberuntungan dan mendapat jalan ke surga.

Dengan demikian, sebagai umat Muslim, kita harus selalu berpegang teguh pada ajaran Al-Quran dan menghindari tindakan yang dapat menjauhkan kita dari kebenaran-Nya. Kita harus senantiasa memperbanyak amal sholeh dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan agar terhindar dari kemalangan pada hari kiamat.

Puasa tameng api neraka

Puasa memang memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi kehidupan kita sebagai seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu keutamaan puasa adalah bahwa ia dapat menjadi tameng bagi kita dari api neraka, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadis riwayat Imam Ahmad dan An-Nasai, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa adalah tameng; ketika seorang di antara kamu sedang berpuasa, janganlah dia berkata-kata kotor dan janganlah dia bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang memprovokasi atau mengganggu dia, katakanlah, 'Saya sedang berpuasa'."

Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa dapat menjadi tameng bagi kita dari perbuatan buruk seperti berkata-kata kotor, bertindak bodoh, atau terprovokasi oleh orang lain. Ketika kita berpuasa, kita diharapkan untuk menjaga diri dan membiasakan diri dengan perilaku yang baik dan santun.

Selain itu, puasa juga dapat menjadi penyebab pengampunan dosa-dosa kita, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan harapan pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

Dengan demikian, sebagai umat Muslim, kita diharapkan untuk senantiasa menjalankan puasa dengan penuh kesungguhan dan ikhlas, serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan perbuatan buruk selama menjalankan puasa. Dengan begitu, puasa akan menjadi tameng bagi kita dari api neraka dan mendatangkan banyak manfaat dan keberkahan di dunia dan akhirat.

Semoga Allah selamatkan kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun