Bismillah,
Al Quran banyak sekali kidah-kisah yang menyajikan hokmah yang banyak bagi kita umat manusia dan umat islam.
Kisah nabi Musa dan nabi Hidir terdapat dalam Al-Quran, di Surah Al-Kahfi (18:60-82). Berikut adalah rangkumannya:
Nabi Musa AS meminta izin kepada Allah SWT untuk menemukan seorang hamba-Nya yang lebih tahu tentang ilmu-ilmu Allah daripada dirinya. Allah SWT memberi tahu Nabi Musa AS bahwa ada seorang hamba-Nya di antara hamba-hamba-Nya yang memiliki pengetahuan lebih dari dirinya.
Nabi Musa AS bertemu dengan Nabi Hidir AS yang diberi kebijaksanaan khusus oleh Allah SWT. Nabi Hidir AS menolak untuk mengajarkan kepadanya ilmu Allah SWT, tetapi akhirnya setuju untuk menemani Nabi Musa AS dalam perjalanannya dan mengajarkan hal-hal yang ia butuhkan.
Ketika mereka berlayar di atas kapal, Nabi Hidir AS memotong kapal tersebut. Nabi Musa AS tidak mengerti tindakan Nabi Hidir AS dan menegurnya. Nabi Hidir AS menjelaskan bahwa kapal itu milik orang-orang miskin yang hidup dari laut dan jika kapal tidak dipotong, akan diambil oleh seorang raja yang zalim.
Kemudian, mereka bertemu dengan seorang anak kecil yang Nabi Hidir AS membunuh. Nabi Musa AS kembali menegurnya, tetapi Nabi Hidir AS menjelaskan bahwa anak itu akan menjadi seorang yang durhaka dan tidak patuh kepada orang tuanya. Allah SWT menghendaki bahwa anak itu digantikan dengan anak yang lebih baik dan lebih taat.
Terakhir, mereka tiba di sebuah desa yang menolak memberikan makanan dan tempat tinggal kepada mereka. Nabi Hidir AS membangun tembok untuk melindungi desa tersebut. Nabi Musa AS kembali bertanya tentang tindakan tersebut dan Nabi Hidir AS menjelaskan bahwa di bawah tembok tersebut terdapat harta benda yang dibagikan kepada anak-anak yatim yang tinggal di desa itu.
Kisah ini mengajarkan kita untuk bersabar dan mempercayai bahwa Allah SWT memiliki rencana yang lebih baik bagi kita, meskipun terkadang kita tidak dapat memahaminya dengan akal kita yang terbatas. Allah SWT memiliki hikmah yang dalam dan kita harus mengikuti perintah-Nya dan mengikuti jalan yang Dia tunjukkan kepada kita.
Di mana nabi Hidir dan nabi Musa terakhir berpisah. Pelajaran apa yang relevan dengan manusia akhir zaman
Menurut kisah dalam Al-Quran, nabi Hidir dan nabi Musa terakhir berpisah di tepi sungai setelah Nabi Hidir menyelesaikan tugasnya untuk mengajarkan Nabi Musa beberapa hikmah yang tidak dapat dipahami oleh Nabi Musa sebelumnya. Nabi Hidir memberitahu Nabi Musa bahwa Allah SWT telah menghendaki perpisahan mereka dan Nabi Musa pun meninggalkan Nabi Hidir.
Pelajaran yang relevan bagi manusia akhir zaman adalah bahwa ada orang-orang yang Allah SWT anugerahi kebijaksanaan khusus dan pengetahuan yang lebih dalam, dan kita harus senantiasa bersedia untuk belajar dari orang-orang tersebut. Kita harus memahami bahwa tidak ada satu orang pun yang tahu segalanya, dan belajar dari orang lain dapat membantu kita untuk menjadi lebih baik dalam hidup ini.
Selain itu, kisah ini juga mengajarkan pentingnya bersabar dan percaya pada rencana Allah SWT. Terkadang, ada hal-hal dalam hidup kita yang sulit dipahami atau tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, tetapi kita harus percaya bahwa Allah SWT memiliki rencana yang lebih baik dan kita harus bersabar dalam menghadapi ujian hidup.
Terakhir, kisah ini mengajarkan pentingnya merenungi setiap tindakan dan kejadian dalam hidup kita. Kita tidak boleh terburu-buru dalam membuat kesimpulan atau menilai tindakan seseorang, karena mungkin saja kita tidak tahu hikmah atau tujuan yang tersembunyi di baliknya. Sebaiknya kita selalu mencoba untuk memahami setiap situasi secara mendalam dan melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas, sehingga kita dapat memperoleh hikmah dan pelajaran yang berharga dari setiap pengalaman hidup kita.
Hikmah apalagi dari kisah nabi Musa dan nabi Hidir ini
Selain pelajaran yang sudah disebutkan sebelumnya, kisah nabi Musa dan nabi Hidir juga mengajarkan beberapa hikmah berikut:
Kepedulian terhadap orang lain: Dalam kisah ini, Nabi Hidir menunjukkan kepeduliannya terhadap orang-orang miskin yang memiliki kapal, serta anak kecil yang akan menjadi durhaka. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu memperhatikan keadaan orang lain dan membantu mereka yang membutuhkan.
Kepatuhan terhadap kehendak Allah: Nabi Musa sebenarnya sudah meminta izin Allah untuk menemukan orang yang lebih berilmu darinya, tetapi ketika Nabi Hidir melakukan tindakan yang sulit dipahami, Nabi Musa merasa tidak sabar dan menegurnya. Namun, Nabi Hidir selalu mengingatkan bahwa Allah SWT memiliki rencana yang lebih baik, dan kita harus senantiasa patuh terhadap kehendak-Nya.
Keterbatasan pengetahuan manusia: Nabi Musa adalah seorang nabi dan memiliki pengetahuan yang sangat luas, tetapi ia sadar bahwa masih ada orang lain yang memiliki pengetahuan yang lebih dalam. Ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap rendah hati dan belajar dari orang lain, karena kita tidak bisa mengklaim bahwa kita tahu segalanya.
Hikmah yang tersembunyi di balik setiap tindakan: Tindakan Nabi Hidir yang terkadang sulit dipahami oleh Nabi Musa, ternyata memiliki hikmah yang tersembunyi di baliknya. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu merenungi setiap tindakan dan kejadian dalam hidup kita, karena mungkin ada hikmah atau pelajaran yang tersembunyi di baliknya.
Dengan memahami hikmah-hikmah yang terkandung dalam kisah nabi Musa dan nabi Hidir, kita dapat mengambil pelajaran dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menjadi manusia yang lebih baik dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Semoga sehat dan sejahteralah selalu kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H