Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wajah Pertanian Kita Perlu Diperbaiki dengan Sungguh-sungguh

26 Maret 2023   07:27 Diperbarui: 26 Maret 2023   07:34 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Masalah pasar dan distribusi: Terkadang, petani mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses ke pasar yang memadai untuk menjual hasil panennya. Distribusi hasil pertanian juga dapat menjadi sulit dan mahal, sehingga mengurangi nilai tambah dan keuntungan bagi petani.

3. Kurangnya kebijakan yang berpihak kepada petani: Kebijakan pemerintah seringkali tidak berpihak kepada petani, seperti harga pupuk dan benih yang mahal, dan masalah regulasi terkait dengan kepemilikan lahan. Ini dapat membuat petani kesulitan dalam mengelola dan memperoleh hasil panen yang baik.

4. Penyakit tanaman dan hama: Beberapa tanaman di Indonesia mengalami serangan hama dan penyakit yang dapat mengurangi hasil panen petani. Kurangnya pendidikan dan pemahaman tentang pengelolaan hama dan penyakit juga membuat petani kesulitan dalam mengatasinya.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini, perlu ada tindakan yang konkret dan berkelanjutan dari pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk memperbaiki situasi pertanian di Indonesia. Dukungan yang lebih besar diperlukan untuk memberdayakan petani dan mengembangkan sektor pertanian, sehingga dapat menjadi motor penggerak ekonomi di pedesaan dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Kenapa tifak meniru pemerintah Jepang

Meniru pemerintah Jepang dalam beberapa hal tertentu dapat menjadi opsi yang menarik untuk memperbaiki situasi pertanian di Indonesia. Pemerintah Jepang telah berhasil menciptakan sektor pertanian yang produktif dan berdaya saing tinggi melalui investasi yang besar dalam riset dan teknologi pertanian, pengembangan kebijakan yang pro-petani, serta sistem distribusi dan pemasaran yang efisien.

Namun, perlu diingat bahwa situasi pertanian di Jepang dan Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan, baik dalam hal geografis, ekonomi, dan sosial-budaya. Jepang memiliki populasi yang lebih homogen, kepadatan penduduk yang tinggi, serta sumber daya dan teknologi yang lebih memadai daripada Indonesia. Oleh karena itu, strategi dan kebijakan yang berhasil di Jepang tidak selalu dapat secara langsung diterapkan di Indonesia.

Selain itu, upaya untuk memperbaiki situasi pertanian di Indonesia perlu memperhatikan konteks lokal dan karakteristik masyarakat di daerah-daerah pedesaan. Kebijakan yang efektif harus memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi petani dan memastikan partisipasi mereka dalam proses pengambilan keputusan.

Sebagai kesimpulan, meskipun ada pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman pemerintah Jepang dalam mengembangkan sektor pertanian, tetap diperlukan pendekatan yang spesifik dan adaptif terhadap konteks dan karakteristik masyarakat di Indonesia.

Meniru Thailand

Thailand telah berhasil mengembangkan sektor pertanian yang produktif dan berdaya saing tinggi, terutama dalam produksi beras dan karet. Negara ini memiliki kebijakan yang pro-petani, termasuk dukungan pemerintah yang kuat dalam hal pembiayaan, riset dan pengembangan, pelatihan, serta pemasaran dan distribusi hasil pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun