Meskipun Budi telah pindah ke kota dan menjalani kehidupan baru bersama keluarganya, hatinya selalu terpaut pada desa tempat dia tumbuh besar, yaitu desa Lubuk Langkap. Budi merasa bersyukur telah dibesarkan di desa yang penuh dengan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan, yang telah membantunya menjadi pribadi yang kuat dan mandiri.
Setiap kali Budi pulang ke desanya, dia selalu merasa bahagia karena bisa kembali bertemu dengan keluarga dan teman-temannya. Dia merasa rindu dengan suasana desa yang tenang dan nyaman, serta kebiasaan gotong royong dan hidup sederhana yang selalu membekas di hatinya.
Budi selalu berusaha untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat desanya. Dia berusaha membantu orang-orang yang membutuhkan dan terus mempromosikan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang telah ditanamkan dalam dirinya sejak kecil.
Dalam kehidupannya di kota, Budi selalu berusaha untuk membawa nilai-nilai positif yang telah ia pelajari di desanya. Dia selalu mempraktikkan kebiasaan hidup sederhana dan membantu orang lain yang membutuhkan. Budi berusaha untuk menjadi teladan bagi keluarga dan teman-temannya di kota.
Meskipun Budi telah meninggalkan desanya, hatinya tetap terpaut pada Lubuk Langkap dan masyarakatnya. Dia selalu merasa bangga dan bersyukur telah dibesarkan di desa yang penuh dengan kebaikan dan nilai-nilai positif, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan keindahan desanya kepada orang lain.
Ingat bulan puasa di dusun
Bulan puasa selalu menjadi momen yang istimewa bagi masyarakat di desa Lubuk Langkap, termasuk bagi Budi dan keluarganya. Di bulan yang penuh berkah ini, masyarakat desa Lubuk Langkap selalu meningkatkan kegiatan keagamaan dan saling berbagi dengan sesama.
Di bulan puasa, Budi dan keluarganya selalu bangun sebelum subuh untuk menunaikan shalat Subuh dan makan sahur bersama-sama. Setelah itu, Budi pergi ke masjid untuk mengikuti shalat tarawih dan kegiatan keagamaan lainnya. Dia juga selalu berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan bakti sosial yang diadakan oleh masyarakat desanya.
Di siang hari, Budi membantu ibunya menyiapkan hidangan buka puasa untuk keluarga dan tetangga. Mereka selalu berusaha untuk menghidangkan hidangan yang enak dan bergizi untuk berbuka puasa bersama.
Budi juga selalu merindukan momen-momen spesial di bulan puasa di dusun Lubuk Langkap. Dia merindukan adzan maghrib yang berkumandang dari masjid, serta suara takbir yang memenuhi malam hari saat mengakhiri bulan puasa. Dia merindukan kebersamaan dan kehangatan yang selalu terasa di bulan suci ini.
Meskipun Budi kini hidup di kota, dia selalu mengenang bulan puasa di dusun Lubuk Langkap dan merindukan kebersamaan serta kehangatan yang selalu terasa di bulan suci ini. Dia berharap dapat kembali ke desanya untuk merayakan bulan puasa bersama keluarga dan teman-temannya di dusun.