Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Inspiratif Anak Dusun Lubuk Langkap Bengkulu Selatan

26 Maret 2023   05:54 Diperbarui: 26 Maret 2023   05:56 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dusun Lubuk Langkap Seginim, Bengkulu Selatan, hidup seorang anak desa yang bernama Budi. Dia adalah anak kedua dari pasangan petani padi dan kopi yang tinggal di sana. Budi nama fiktif belaka. Penulis mohon maaf jika bersamaan dengan nama pembaca.

Sejak kecil, Budi telah terbiasa dengan kehidupan di desa. Dia sering membantu orangtuanya di ladang dan kebun, menanam dan memanen padi serta kopi. Selain itu, dia juga terbiasa dengan kegiatan sehari-hari di desa seperti mencari kayu bakar, mengambil air dari sungai, dan menggembala ternak.

Meskipun hidup di desa terbilang sederhana, Budi sangat senang dengan kehidupannya. Dia memiliki banyak teman di desa dan senang bermain bersama mereka setelah selesai membantu orangtuanya di ladang. Di sela-sela waktu luangnya, Budi juga suka membaca buku-buku cerita dan majalah yang dibawa oleh ibunya dari pasar.

Namun, ada satu hal yang membuat Budi sedih. Dia ingin sekali melanjutkan pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi, namun sekolah terdekat dari desanya berjarak cukup jauh dan biaya pendidikan juga cukup mahal bagi keluarganya. Meski begitu, Budi tetap bersemangat untuk belajar dan mencari tahu segala hal yang dia ingin ketahui.

Meskipun hidupnya sederhana, Budi sangat bersyukur dengan keluarganya dan kehidupannya di desa. Dia tahu bahwa meskipun tidak memiliki banyak harta, keluarganya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya dan saudara-saudaranya. Dia berharap suatu hari nanti dapat membantu keluarganya dan juga desanya dengan segala kemampuannya.

Budi tumbuh menjadi seorang pemuda yang tangguh dan bertanggung jawab. Dia terus bekerja keras di ladang dan kebun, membantu orangtuanya mencari nafkah. Selain itu, dia juga memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar dan meningkatkan keterampilannya. Dia belajar membaca dan menulis dengan lebih baik, serta belajar berbagai keterampilan seperti memasak, menjahit, dan memperbaiki alat pertanian.

Budi juga aktif dalam kegiatan masyarakat di desanya. Dia sering terlibat dalam kegiatan gotong royong, membantu membersihkan lingkungan, dan memperbaiki jalan desa yang rusak. Dia juga terlibat dalam kegiatan sosial seperti membantu warga yang membutuhkan dan menggalang dana untuk kegiatan masyarakat.

Dengan kerja keras dan semangat yang tinggi, Budi berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di kota. Dia memutuskan untuk belajar di jurusan pertanian karena ingin mengembangkan pengetahuannya tentang pertanian dan membantu meningkatkan kualitas pertanian di desanya.

Meskipun hidupnya jauh dari kota dan dunia modern, Budi selalu bersyukur dengan hidupnya dan keluarganya. Dia tahu bahwa desanya memiliki keunikan dan keindahan yang tidak dimiliki oleh kota. Dia ingin tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang telah ditanamkan oleh orangtuanya dan masyarakat desanya.

Dalam perjalanan hidupnya, Budi banyak belajar tentang kehidupan dan nilai-nilai penting seperti kerja keras, keberanian, kesederhanaan, dan kebersamaan. Dia berharap dapat menjadi panutan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakatnya dan negaranya.

Taat beragama karena sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tanjung baru nama lain Lubuk Langkap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun