Bismillah,
Kisah Nabi Yusuf terdapat dalam Al-Quran surat Yusuf, yang terdiri dari 111 ayat. Berikut ini adalah ringkasan dari kisah lengkap Nabi Yusuf:
Nabi Yusuf adalah putra Nabi Ya'qub (Yakub) yang sangat dicintai oleh ayahnya. Saudara-saudaranya merasa cemburu dan iri terhadapnya karena ia menjadi favorit ayah mereka. Mereka berencana membunuhnya, tetapi akhirnya memutuskan untuk menjualnya sebagai budak kepada sekelompok pedagang yang sedang lewat.
Nabi Yusuf kemudian dijual ke Mesir dan dijadikan budak oleh seorang bangsawan bernama Aziz. Aziz memiliki istri yang jatuh cinta pada Nabi Yusuf dan mencoba memperdayanya, tetapi Nabi Yusuf menolaknya dengan tegas karena ia taat kepada Allah SWT.
Istri Aziz kemudian memfitnah Nabi Yusuf dan menuduhnya mencoba memperkosanya. Akibatnya, Nabi Yusuf dipenjara meskipun ia tidak bersalah. Di dalam penjara, Nabi Yusuf menemukan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya dalam bermimpi dan tafsir mimpi.
Suatu ketika, raja Mesir bermimpi dan memanggil Nabi Yusuf untuk menafsirkan mimpinya. Nabi Yusuf mengatakan bahwa mimpi itu mengindikasikan bahwa akan terjadi kelaparan selama tujuh tahun. Raja Mesir terkesan dengan keakuratan tafsir Nabi Yusuf dan membebaskannya dari penjara. Nabi Yusuf kemudian diangkat menjadi menteri di Mesir dan diizinkan membantu menangani krisis kelaparan yang akan datang.
Selama masa kelaparan, saudara-saudara Nabi Yusuf datang ke Mesir untuk mencari makanan. Mereka tidak mengenali Nabi Yusuf karena ia telah tumbuh dan menjadi dewasa. Nabi Yusuf memanfaatkan kesempatan ini untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa ia masih hidup dan memberikan pelajaran tentang kebijaksanaan dan pengampunan. Akhirnya, Nabi Yusuf memaafkan saudara-saudaranya dan mempertemukan mereka kembali dengan ayah mereka, Nabi Ya'qub.
Demikianlah ringkasan dari kisah lengkap Nabi Yusuf dalam Al-Quran. Kisah ini mengandung banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil, termasuk tentang keimanan, akhlak yang baik, hikmah dalam menghadapi ujian, keberhasilan dari Allah SWT, dan hikmah dari takdir Allah SWT.
Relevansi dengan umat nabi muhammad
Kisah Nabi Yusuf memiliki banyak relevansi dengan umat Nabi Muhammad SAW. Sebagai contoh, kisah Nabi Yusuf mengajarkan tentang keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Nabi Yusuf menunjukkan keteguhan imannya ketika ia menolak godaan istri Aziz dan memilih taat kepada Allah SWT. Hal ini mengajarkan pentingnya menjaga keimanan dan taqwa dalam menghadapi cobaan dan godaan.
Selain itu, kisah Nabi Yusuf juga mengajarkan tentang kebijaksanaan dan pengampunan. Nabi Yusuf memaafkan saudara-saudaranya meskipun mereka telah berusaha membunuh dan menjualnya sebagai budak. Hal ini mengajarkan pentingnya memaafkan dan menghindari dendam, serta mempraktikkan sikap baik kepada orang lain.
Kisah Nabi Yusuf juga menunjukkan bahwa Allah SWT adalah pengatur segala sesuatu. Nabi Yusuf diuji dengan banyak cobaan, mulai dari kecemburuan saudara-saudaranya hingga tuduhan palsu dari istri Aziz, tetapi ia selalu mempercayai bahwa Allah SWT akan memelihara dan melindunginya. Hal ini mengajarkan pentingnya mempercayai takdir dan rencana Allah SWT dalam menghadapi ujian dan kesulitan hidup.
Secara keseluruhan, kisah Nabi Yusuf memiliki banyak nilai-nilai dan pelajaran yang relevan dengan umat Nabi Muhammad SAW, terutama dalam hal keimanan, akhlak yang baik, hikmah dalam menghadapi ujian, keberhasilan dari Allah SWT, dan hikmah dari takdir Allah SWT.
Anak muda mesti belajar dari kisah ini
Kisah Nabi Yusuf juga memiliki pelajaran yang dapat dijadikan teladan oleh anak muda dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yusuf antara lain:
Menjaga keimanan dan taqwa kepada Allah SWT. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Yusuf, menjaga keimanan dan taqwa kepada Allah SWT adalah hal yang sangat penting dalam menghadapi cobaan dan godaan dalam hidup.
Menghindari godaan dan dosa. Nabi Yusuf menolak godaan istri Aziz dan menjaga dirinya dari dosa. Anak muda dapat mengambil pelajaran dari contoh ini untuk menghindari godaan dan dosa dalam kehidupan sehari-hari.
Mempraktikkan sikap baik dan memaafkan orang lain. Nabi Yusuf memaafkan saudara-saudaranya meskipun mereka telah berbuat buruk kepadanya. Anak muda dapat belajar dari contoh ini untuk mempraktikkan sikap baik dan memaafkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Percaya pada takdir dan rencana Allah SWT. Seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Yusuf, percaya pada takdir dan rencana Allah SWT adalah hal yang penting dalam menghadapi ujian dan kesulitan hidup.
Menjadi bijaksana dalam menghadapi masalah dan krisis. Nabi Yusuf menunjukkan kebijaksanaannya dalam menangani krisis kelaparan dan masalah lainnya di Mesir. Anak muda dapat belajar dari contoh ini untuk menjadi bijaksana dalam menghadapi masalah dan krisis dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mempelajari kisah Nabi Yusuf dan mengambil pelajaran dari contohnya, anak muda dapat mengembangkan karakter dan sikap yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi lebih baik sebagai individu yang lebih baik di masa depan.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H