Bismillah,
Penulis mempunyai dua pasang orangtua plus paman, ayah ibu angkat, dan orangtua lain yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam kesuksesannya menjalani hdup. Tulisan ini merupakan ingatan tentang tidak mudahnya memgembalikan uang orangtua meskipun apa juga yang trlah kita lakukan.
Orangtua ikhlas
Tak ada sebersit kata-kata dari mertua atau dari ayah ibu penulis untuk mengembalikan uang, kebaikan, kasih sayang mereka. Bahkan semua tubuh badan penulis adalah buah kasih sayang ayah ibu dan semua mereka yang terlibat dala membesarkan, mengedukasi dan mempromosikan penulis untuk jadi orang. Karena waktu bayi hanyalah onggokan daging yang tak berdaya. Â Gak bisa jalan, gak bisa berdiri, gak bisa ngomong, gak bisa apa-apa.
Uang orangtua dan mertua
Begitu banyak uangtua yang penulis habiskan untuk makan, untuk sekolah, untuk, pakaian, untuk perumahan, untuk semua keperluan. Dan itu semua gratis.  Jika diuangkan semua kasih sayang mereka tak mungkin bisa. Mereka mengasuh kita dengan  tangan dan waktunya sensiri tak ada pembantu tak orang yang digaji. Swmuanya dikerjakan sendiri. Demikian juga jasa mertua dalam membesarkan,mengedukasi istri penulis. Semuanya gratis.
Pindah ke kota
Tidak ada cara yang bisa penulis kerjakan untuk mengemaikan uang orangtua kecuali memindahkan ayah ibu, kakek, adik-adik ke.kota. Â Semua gaji penulis serahkan kepada ibu sejak bujangan hingga sudah menikah. Waktu bujangan penulis tinggal bersama orangtua selama 3,5 tahun. Sesudah menikah penulis belajar di LN maka gaji dengan persetujuan istri diperuntukkan bagi ayah ibu, kakek dan adik-adik selama 5 tahun. Rumah dan tanah penulis serahkan kepada mereka.Â
Gagal mengemaikan uang
Walau apa juga yang penulis lakukan untuk mengembalikan uang orangtua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H