Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ditraktir Teman Lama di RM Seruit Buk Lin Lampung

19 Februari 2023   18:22 Diperbarui: 19 Februari 2023   19:12 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Adalah Dr Marsanudin, SH, MH teman penulis sewaktu SMA. Beliau adalah teman lama penulis sewaktu di SMPN 1  dan di SMAN 1 Bengkulu Selatan yang kala itu dikenal dengan SMPN Manna dan SMAN Manna. Karena belum ada SMPN dan SMAN yang lain. Di mata penulis Marsan yang kami panggil dengan Can ini jauh lebih besar badannya dengan penulis baik waktu di SMP maupun di SMA.

Hilang kontak

Setelah tamat SMAN tahun 1977 penulis dan kebanyakan teman penulis sewaktu SMAN 1 Manna jurusan IPA kala itu yang berjumlah 27 orang berpencar tak tahu khabar beritanya. Yang penulis tahu hanya beberapa orang saja yakni Yurni di Fakultas Hukum Unsri, Yakinus dan Alex Agustin di FT Unsri, penulis di FP Unsri. Yang pain ada Jasdin dan Suhardi di PGSLP, Lisdin di A2N Jakarta, Yose Rizal di Jakarta, Refni dan Martini di Jakarta, Martini di Jakarta. Tak ada informasi tentang Marsan dkk yang lain.

Penuturan Marsan

Marsan ternyata kuliah di Yogyakarta hingga S2 mengambil Fakultas Hukum jurusan Pidana. Setamat kuliah Marsan menjadi dosen di FH Universitas  Hazairin Bengkulu. Di sana beliau bertemu gadis asal Manggala Lampung yakni Buk Merry yang bertugas di Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu. Mereka menikah dan buk Merry dipanggil oleh orangtuanya agar pindah ke Lampung. Marsan juga ikut pindah ke Lampung beberapa tahun kemudian tepatnya ke Universitas Saburai Bandar Lampung.

Marsan jadi Rektor

Marsan yang kala itu merupakan dosen senior di Univ Saburai tetapi dicatat oleh pihak Yayasan Saburai sebagai kader yang bagus untuk memimpin Univeraitas mereka. Ternyata benar pada tahun 2011 Marsan dipercaya oleh pihak Yayasan Saburai menjadi Rektor.

Selama kepemimpinan Marsan Univeraitas Saburai maju pesat berkah konsistensi Marsan mempedomani peraturan Statuta dan peraturan Kementerian Diknas. Marsan dipercaua menjadi rektor hingga 2 periode atau 2 x 4 tahun. 

Pensiun

Tahun lalu Marsan measuki usia pensiun tetapi beliau masih aktif sebagai dosen di S1 san S2 Hukum Universitas Saburai Bandar Lampung. Marsan kini bahagia bersama istri dan 3 anak dan 3 mantu serta 4 cucu. Beliau memberitahu oenulis bahwa kehidupan  beliau cukup bahagia karena momong cucu merupakan rutinitas yang menyenangkan dan menambah gaidah hidup, katanya. Marsan juga punya mantu asal Palembang. 

Sebagai pembina olah raga

Marsan juga senang di komplek perumahan mereka karena  dijadikan pembina sejumlah cabang olah raga seperti Gaplek, Badminton dan laon-lain. Kepada penulis Dr Marsan yang asli kedurang Bengkulu Selatan itu menyatakan kesyukuran beliau  bahwa belum ada pantangan makan. Daging ok. Ikan ok. Sayur ok. 

Ditraktir di Seruit

Bersama istri dan Ikmal tetangga beliau mereka mengajak penulis, istri dan 3 anak untuk makan di RM Seuit khas lampung di RM Seruit Buk Lin di Jalan Rya Cudu Bandar Lampung. Ikmal itu adalah teman kuliah istri penulis di FP Unsri. Mereka berarti yunior penulis.   

Penulis masuk FP Unari tahun 1978, sementara pak Ikmal dan Prof Nurhayati Damiri tahun 1980. Di RM Seruit ini semua makan lahap karena ikan, sayur dan nasi diseruit dengan sambal terasi yang diletakkan di meja makan.  Makan bertambah. Setelah makan penulis dan keluarga pamit pulang ke Palembang. Kini Lampung Palembang terhubung melalui.jalan tol sepanjang 320 km. Dengan tarif tol 261 ribu rupiah sudah sampai di Palembang.

Jayalah kita semua.

menu RM Seruit buk Lin/Lampungpos
menu RM Seruit buk Lin/Lampungpos

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun