Pas untuk seluruh Indonesia
Padi apung ini pas unruk semua badan air seperti danau, rawa, situ, sungai yang airnya tenang bukan sungai deras. Produktivitas padi apung ini telah terbukti tinggi yakni mencapai 6 ton gabah GKG per hektar. Â
Baik tim dari Fakultas Pertanian UM-Palembang maupun dari pihak Korem Gapo 044 Sumatera Selatan bersedia untuk mempromosikan teknologi padi apung ini jika ada pihak sponsor yang mau memberikan dana untuk membangun padi apung skala besar misalnya 1 hektar atau lebih. "Kami dari tentara siap apa saja untuk rakyat. Karena jika kita semua meninggal masih ada rakyat", kata Brigjen Naudi suatu kesempatan. Â Berdiri bulu roma mendengar perjyataan jenderal bintang satu yang ganteng ini.
Kenapa ada duta Sumsel?
Kata duta asal Sumsel itu memang sudah melekat dengan erat dengan provinsi kaya ini. Tapi kekayaan yang ada di bumi Sumsel itu bukan untuk rakyat Sumsel saja. 85 persen dari hasil minyak, gas, pupuk, kayu, emas, batu bara dll mengalir deras ke Jakarta. Rakyat kecil yang punya sawah dari rawa hanya pasrah dengan kemiskinan.Â
Putra mereka mencoba mengadu nasib di.luar negeri untuk memperoleh cuan walau dengan cara mereka sendiri. Setelah pulang membawa cuan maka mereka mampu "membantu" perekonomian keluarga. Jika pemerintah dan para sponsor terketuk hati mereka untuk membantu petani di daerah ini memasyarakatkan padi apung dengan membelikan lembar stereofoam maka bisa mengurangi minat mereka menjadi duta Sumsel di luar negeri.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H