Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budi, Shalat dan Pisang

8 Desember 2022   09:28 Diperbarui: 8 Desember 2022   14:17 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Sekitar sewindu yang lalu penulis bertemu di jalan dengan seseorang yang meminta tumpangan. Penulis baru saja pulang dari rumah tukang kebun di daerah Pulokerto Gandus Palembang. Pemuda itu menyapa ramah: "pak haji, ingat saya gak?" Penulis menjawab: "ingatlah tapi namumu saya lupa". "Saya Budi", katanya. Mau kemana kamu, kata penulis. "Saya minta tumpangan pak haji, mau ke tempat abang". Penulis mempersilahkan Budi duduk di kursi depan.

Budi dan solat

Dalam perjalanan itu kami berbincang tentang banyak hal tetapi yang hidup diskusinya adalah soal solat. "Budi maafkan saya", kata penulis.  Kenapa pak haji, jawabnya. Bagaimana keadaan solatmu, kata penulis. Waduh baru solat subuh saja yang dilakukan. Kenapa yang lain? Solat yang lain sangat berat, kata budi. Kenapa begitu? Iyalah pak haji, zuhur masih kerja, asar kadang masih di jalan, magrib kecapekan. Isya ketiduran. Begitu Budi bertutur.

"Maaf", kata penulis. "Semua orang sibuk, semua orang capek, semua orang agendanya penuh. Tetapi, kata penulis, kesubukan jangan dijadikan alasan untuk tidak solat.

Lalu bagaimana solusinya pak haji. Kata Budi. Dengan Budi ya. Amalan yang paling utama diperiksa adalah solat. Karena itu jika solatnya aman maka aman semua ibadahnya. Tetapi jika solatnya sangat buruk nilainya yang amal ibadahnya yang lain seakan-akam tidak berguna. 

Perhatikan pisang

Budi, kata penulis. Perhatikan pisang.  Buah pisang kalau satu mesti tidak boleh busuk. Jika satu sisir boleh 1 buah yang bhsuk. Jika satu tandan makaboleh busuk satu sisir. Tetap diambil oleh pemiliknya. Demikian juga solat kita. Jika sendirian maka saratnya harus sangat paripurna salah satunya harus khusuk. Pada hal manusia sangat samgat rentan dalam perkara mentaati Allah. 

Maka solat yang berkualitas, berjemaah dan di.mana azan dikumndangkan adalah persyaratam yang mestinya sebagai sifat solat lkita. Budi menyatakan kepada penulis akan mencoba sekuat tenaga akan memperbaiki tertib solat beliau yang tadinya tidak tertib akan beliau usahakan tertib yakni tertib tempat, tertib waktu dan tertib cara. Budi sangat berterima kasih kepada penulis. Penulis bilang kepada Budi: "Berterima kasihlah kepada Allah. 

Nasehat untuk penulis juga

Kepada Budi penulis menyatakan bahwa nasehat ini bukan untukmu saja tetapi yang utamanya adalah untuk penulis dan keluarganya. Ya Allah mampukan kami mengerjakan apak yang kami katakan. Jangan hukum kami jika kami dan sesat. 

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun