Bismillah,
Namanya Edo Tri Brata, anak Sumin Eksan dan Sekar sari, keduanya adalah guru di Palembang. Mas Edo ini adalah cucu H Abdur Rahim Hamzah dan Hj Rahina Merinsan asal Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan. Â Kini Edo ini tinggal dengan teman-temannya di Budapest Hungaria Eropah. Negeri yang cukup jauh baginya merantau. "Iya pak dang (pak de dalam bahasa Jawa, red). Isi japri WA mas Edo suatu hari kepada penulis.
Bermodalkan ijazah poltek
Edo merantau setelah beberapa waktu menamatkan  politeknik Sriwijaya jurusan Elektro. Orangnya ramah, mudah senyum dan tidak memilih dalam kerja. Kualitas ini yabg nembuat mas Edo disenangi keluarga dan teman sekuliah maupun kakak tingkat waktu kuliah Dia tentu saja teringin untuk maju ke depan menimba pengalaman bekerja di rantau orang.
Batu loncatan
Ayah Edo dulu dibawa dari kampung terpencil. Lalu sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA hingga kuliah di kota. Desa ayah Edo 500 km sebelah selatan kota Palembang tempat ayahnya membesar dan bertugas sekarang. Ayahnya dibawa ke kota bukan karena mampu tetapi karena adanya keinginan keras pak de (pak dang Edo) untuk memindahkan kakek, nenek dan paman dan tante-tante Edo bahkan puyang Edo ke kota. Karena kalau di desa diyakini keluarga kakek aedo akan terus bergelut dengan tanah.Â
Alhamdulillah kini ayah Edo, paman Edo serta tante-tante Edo semua ada di kota mulai dari kota Bengkulu sanpai ke Palembang. Demikian juga misan Edo sudah ada yang ada di pulau Jawa jadi perwira Polisi dan bahkan ada yang jadi pensyarah di Malaysia.
Selalu syukur dan zikir
Kepada semua cucu dan cicit Datuk H A Rahim dipesankan dengan sangat agar di mana saja berada agar selalu syukur dan zikir pada Allah. Jangan pernah tinggal solat 5 waktu walau capek walau apa juga tugas dan apa juga kondisi dan keadaan. Ingat kepada kalian yang jauh di rantau bahwa doa kami para orangtua kalian selalu bersama kalian. Kalian di rantau hanyalah sementara. Suatu saat pasti akan kembali. Jaga selalu nama baik dan kehormatan orangtua kalian di mana saja berada.