Bismillah,
Kita manusia adalah makhluk lemah. Kita sering kecewa. Mengapa? Karena sering berharap kepada makhluk. Penulis ingin memberi tahu kita semua bahwa kita perlu berhenti berharap kepada makhluk apapun alasannya. Jika kita masih berharap kepada makhluk maka bersiaplah kecewa. Karena itu penulis ingin memgajak berhenti berharap kepada makhluk dan menggantinya berharap kepada Allah, sang pencipta kita .
Ingin pergi haji
Pergi haji adalah puncak cita-cita seorang anak manusia yang sudah dan selalu mengucapkan kalimat syahadat "Asyhaduanlailaha illallah wasyhaduanna muhammadarasulullah". Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang pantas diswmbah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul Allah. Kenapa? Karena itu adalah rukun islam yang kelima.
Sebagaimana biasa bahwa penulis sangat dan bahkan selalu memggantungkan kepada Allah tidak kepada makhluk. Pertama, penulis ingin menikah pada hal uang tak ada. Kedua, penulia ingin sekolah ke LN pada hal persiapan belum ada. Ketiga, penulis ingin membawa istri dan anak pada hal tak ada tabungan. Keempat, penulis ingin punya kendaraan pada hal gaji terbatas. Kelima, penulis menyekolahkan adik-adik dan anak-anak pada hal hutang banyak. Keenam, penulis ingin beli rumah pada hal uang tak ada. Ketujuh, penulis ingin pergi haji pada hal uang tak ada.
Apa, makan saja susah mau pergi haji?
Dalam banyak hal di atas penulis selalu menyandarkan hidup kepada sang pencipta saja. Pengalaman jika menyandarkan kepada makhluk misalnya orang atau duit maka ujungnya pasti kecewa. Caranya bagaimana? Sering-sering berdialog pada Allah, kirim air mata. Katakan pada Allah bahwa "hamba ini sangat lemah tetapi hamba punya Engkau Yang Maha kuat, Maha ßegala-galanya. Hamba malu tapi perintah Engkau ada dalam alquran bahwa "Jika hambaKu bertanya tentang Aku, katakan Aku dekat, Aku akan kabulkan semua permintaanya jika dia meminta kepadaKu".Â
Maka aku ada banyak hajat ya rabb. Aku banyak keperluan, aku banyak hutang, aku banyak keinginan. Hamba menyerahkan semua utusanku padaMu. Ibadah tingkatkan, zikir perbanyak, sedekah perbanyak dan menangis banyak-banyak.
Ketika hinaan datang
Penulis ingin membuat rumah karena ada yang menghina rumah penulis kecil. Penulis dihina karena ingin membawa anak istri ke LN padahal uang tak ada. Penulis dihina karena ingin pergi haji. Sampai ada yang ngomong, "apa, mau pergi haji, makan saja susah? Itu semua tidak salah karena itu fakta. Tetapi yang menghina itu perlu didiacungi jempol karena jika kita dihina jangan dibalas menghina. Kita hanya sabar dan berdoa. Semoga hajat kita segera dikabulkan oleh Allah.
Berangkat hajiÂ
Setelah mendaftar 12 bulan menabung di sebuah bank plat merah, penulis mendapat telepon dari bank tersebut. Penulis dan istri ditawari dana talangan selama tiga bulan tanpa bunga supaya dapat porsi untuk berangkat haji. Ternyata, setelah dipinjami dana talangan itu Allah memgirim "malaikatNya" untuk membeli tanah kapling milik penulis sebanyak 8 kapling. Uang untuk 8 kapling itu cukup untuk mengembalikan dana talangan haji, untuk uang saku dan untuk dana anak sulung masuk di PT pilihannya  yakni FK Unsri.
Jika Allah berkehendak, semuanya jadi mudah. Kun, fayakun.
Jayalah kita semua.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H