Bismilah,
Baru saja kita meninggalkan bulan kelahiran nabi Muhammqd saw yakni bulan rabiul Awal. Tetapi mestinya kita tidak pernah berhenti memperingati, mengenang dan menghayati serta mengamalkan ajaran yang beliau bawa. Salah satu ajaran beliau adalah bahwa "Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq". Â Walau banyak ajaran yang nabi bawa mulai dari aqidah, muaamalah, ibadah dll namun yang paling penting adalah persoalan akhlaq. Kenapa? Karena akhlaq itu meliputi semua perilaku terhadap pencipta kita yakni Allah swt, perilaku terhadap manusia, perilaku terhadap alam semesta. Ternyata alam semesta ini adalah gudang masalah.
Hidup adalah gudang masalah
Tidak ada masalah yang kita selesaikan di bumi ini tanpa tidak berlanjut ke masalah lain. Pagi ada masalah siang ada masalah. Kaya ada masalah miskin juga. Taat ada masalah apalagi tidak taat. Ganteng adalah masalah apalagi tidak ganteng. Sehat ada masalah apalagi sakit. Orang kota ada masalah apalagi orang desa.
Jika seseorang mencari pekerjaan maka berarti dia sedang mencari masalah. Jika seseorang sedang mengupayakan suatu posisi di pemerintahan atau di perusahaan swasta berarti dia sedang menciptakan masalah. Jika seseorang berbuat kebenaran berarti dia sedang menciptakan  masalah karena iblis dan teman-temannya tidak senang dengan kebenaran. Demikian jika seseorang sedang berbuat ketidakbenaran maka dia sedang membuat masalah karena ada banyak orang tidak senang dengan perbuatan jahat. Apalagi Allah tidak senang dengan mereka yang berbuat kerusakan.
Persoalan yang penting di sini bukan mempermasalahkan permasalahan tetapi bagaimana menikmati masalah. Bagi orang beriman masalah itu adalah ladang pahala. Dengan sabar menghadapi masalah ia telah memanen pahala. Apalagi jika ia menghadapi masalah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas.
Di musim penghujan tidak jarang kita menghadapi dan mengalami banjir. Bagaimana mengatasi banjir pada rumah dan halaman itu juga ladang pahala. Jika memungkinkan kita diminta untuk memikirkan persoalan banjir pada wilayah yang lebih luas merupakan ladang pahala yang sangat menantang dan memberi ladang pahala yang lebih besar.
Nabi ajarkan akhlaq mulia
Kita bersyukur karena ada alquran dan alhadist yang terus menerus menjadi pedoman kita menjalani hidup menyiapkan kematian. Alquran mengajarkan kepada kita agar kita menjadikan dua manusia besar sebagai suri teladan. Belum lagi para sahabat nabi dan orang-orang soleh lainnya. Dua manusia besar itu adalah nabi Ibrahim as dan nabi Muhammad saw.
Nabi Ibrahim as memberikan contoh bahaumana gigihnya ia memperjuangkan aqidah yakni menari tuhan dan mentauhidkan Allah swt. Nabi Ibrahim siap menerima konsekuensi dari aqidah yang ia perjuangkan yakni tidak ada tuhan selain Allah. Ia hancurkan patung-patung di sekitar ka'bah. Untuk semua itu nabi Ibrahim as dibakar didalam api unggun selama 40 hari. Â Di api dia merasa kedinginan karena Allah meminta kepada api agar menyelamatkan nabi Ibrahim.
Nabi Muhammad saw memberi contoh bagaimana dia dan para sahabat memperjuangkan agama islam dengan berhijrah ke  Habasyah dan madina. Hijrah ini merupakan perintah Allah yang mesti kita lakukan dalam hidup kita. Bisa hijrah secara fisik maupun hijrah secara non-fisik berupa pindah dari tidak mentaati Allah menjadi mentaati Allah secara istiqomah. Seperti nabi Muhammad dan para sahabat, kita jika melakukan hijrah untuk memperjuangkan agama maka tidak heran jika harus menghadapi permusuhan dengan syaithan dan pasukannya. Dengan keyakinan yang kokoh, istiqomah dan mentaati Allah maka insyaa Allah pertolongan Allah akan selalu ada beserta kita. Ini janji Allah di dalam surat Muhammad ayat 7.  "Bantulah agama Allah maka Allah akan membantu kita dan menguatkan kaki-kaki kita".  Wallahualam.bishawab.
Jayalah kita semua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H