Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kapan Manusia Mudah Dikuasai oleh Syaithan?

15 Oktober 2022   03:21 Diperbarui: 15 Oktober 2022   04:04 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara iblis menguasai anak Adam adalah dengan membuat dia mudah marah, mudah tersinggung walau perkara yang sepele saja. Dengan perkara yang sepele dia akan menghina orang lain. Dengan perkara sepele saja dia akan mudah memaki dan mencelah. 

Dengan perkara sepele saja dia akan mudah menghardik orang lain. Puncaknya dengan mudah dia memperkarakan orang lain, bahkan dengan mudah dia membunuh orang lain. Membunuh secara fisik ataupun membunuh karakternya. 

Banyak Taubat, Taaus dan merasa hina

Merasa lebih mulia, lebih pintar, lebih kaya, lebih fasih, lebih taaat, lebih ganteng, lebih cantik, lebih kuasa dll adalah pintu masuk iblis dan syaithan pada diri kita. Banyak taubat dengan solat taubat atau selalu beristighfar dan berlindung kepada Allah dari godaan syaithan adalah cara yang mesti kita tempuh agar tidak mudah dikuasai syaithan. 

Merasalah hina jangan merasa mulia. Jangan pernah merasa kaya, merasa hebat, merasa pintar dll. Camkan dalam hati bahwa semua dari Allah, karena Allah, untuk Allah dan kepada Allah. 

Ketika kita dihina orang jangan membalas menghina. Kita  tanamkan dalam hati bahwa kita memang hina. Berdialah agar Allah selalu melindungi kita, menunjukki kita. Banyak ucapkan alhamdulillah. Lailahaillallah. Allahuakbar. Lahaulawala quwata illah billahm Allahumma shaliala muhammad.

Jalalah kita semua. Jangan lupa bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun