Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapapun, di Manapun Akan Mengalami Penyesalan

9 Oktober 2022   05:16 Diperbarui: 9 Oktober 2022   07:44 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Siapapun di manapun akan menyesal. Masih hidup, sudah meninggal akan menyesal. Kaya miskin menyesal. Bodoh pintar menyesal. Orang kampung orang kota menyesal. Orang taqwa orang ingkar menyesal. Orang baik orang jahat menyesal. Nabi dan bukan nabi menyesal. Ada di pagi hari di siang atau di sore orang akan menyesal.  Orang cantik cakep ganteng orang jelek menyesal. Pendek kata semua orang menyesal. Tulisan ini mengupas penyebab manusia menyesal.

Nabi Adam menyesal

Nabi Adam, manusia pertama, diciptakan Allah di dalam surga lalu diciptakan pula pasangannya, istrinya yakni Siti Hawa. Mereka harus dikeluarkan dari surga karena suatu kesalahan secara berjemaah. Keduanya memakan bua khuldi yang dilarang Allah untuk dimakan. Ini terjadi karena bujuk rayu syaithan melalui istri nabi Adam. Adam mwnyesal karena tidak bermusyawarah dengan majlis malaikat atau berdoa kepada Allah sebelum memakan buah khuldi tersebut.

Penyesalan Adam berlanjut dan lama karena hukumannya adalah dikirim ke bumi yang jauh keadaannya dibanding surga. Lebih prihatin lagi adalah Adam dipisahkan dari istrinya dalam waktu yang lama. Adam di India, Hawa di Jeddah.

Dalam doa penyesalan nabi Adam tertera dalam alquran sbb : "Rabbana zalamna anfusana wailamtaghfirlana watarhamna lakunannaminal khasyiriin".  Artinya "Wahai tuhan kami kami menzalimi diri kami jika tidak Engkau ampuni kami dan tidak Engkau  rahmati kami maka sungguh kami akan menjadi orang-orang yang merugi". 

Berbuat zalim

Kebanyakan manusia akan menyesal karena berbuat zalim baik kepada dirinya sendiri, kepada orang lain, kepada alam lingkungan dan kepafa penciptanya, Allah swt. Orang bernuat zalim itu karena tidak tahu, karena kebodohan, karena kelalaian, karena keingkaran, karena digoda syaithan, karena faktor lingkungan, karena seba  lain.

Semua kejahatan, semua keingkaran, semua kelalaian, semua kealpaan adalah kezaliman yang berbuntut penyesalan.

Semua keterlambatan, semua ketidakpuasan, semua kesalahan, semua ketidaksyukuran, semua keridak-adilan akan berujung penyesalan.

Adam = orang yang menyesal

Lihatlah diri kita, di manapun, siapapun pasti menyesal. Penulis pernah tidak lulus tes masuk kerja di suatu Pusat Penelitian, sedih menyesal. Penulis juga pernah gagal dalam tes bekerja di perusahaan asing di tiga provinsi, dengan gaji lumayan. Sedih dan menyesal. Penulis juga harus menjalani hidup susah karena memindahkan keluarga ayah dan ibu ke kota. Sedih dan menyesal. Anak penulis mengajak 4 teman-temannya untuk ikut tes di sebuah BUMN. Dia sensiri tidak lulus. Semua temannya lulus.

Semua ada hikmah. Adam dan istrinya harus  keluar dari surga ada hikmahnya. Memang iru kehendak Allah. Yang menarik  ada dalam penjagaan Allah. Penulis tak jadi bekerja dinperusahaan asing karena Allah menyiapkan penggantinya sekolah di Inggeris. Anak penulis tak diterima di BUMN yang ia tuju tetapi diganti Allah untuk sekolah di luar negeri dan bekerja di sana.

Sifat Manusia Kebanyakan

Mengapa manusia banyak salah dan silap? Karena itu sifat utama manusia. Pemarah, tergesa-gesa, tidak puas, tidak cukup, sombong, minder, tidak bersyukur, tidak tahu diri, tidak sadar diri, tidak punya malu dll adalah sifat manusia yang digoda oleh syaithan. Syaithan berjanji akan selalu menggoda manusia agar mereka masuk perangkap mereka supaya bersama mereka di dalam neraka.

Mengurangi rasa penyesalan

Rasa penyesalan pada diri manusia akan selalu ada, akan terus menerus, akan menjadi bagian dari hidup mereka. Menihilkan rasa penyesalam adalah tidak mungkin. Yang bisa dilakukan adalah membangun kesadaran, kesabaran dan kesungguhan manusia dalam mentaati Allah, pencipta mereka, pencipta langit dan bumi. Jika melakukan kesalahan harus segera bertaubat. Jika lupa saling mengingatkan. Jika tidak tahu saling memberi tahu. Sejumlah kata kunci  untuk mengurangi rasa penyesalan dalam hidup adalah pasrah dan ikhlas serta berniat untuk memperbaiki diri. Selain itu kita mesti berdoa, berzikir dan bertaubat serta berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahan masa lalu.

Selalu beserta dengan orang soleh, selalu bertaubat dan selalu ada dalam ketaatan lepada Allah adalah hal lain yang bisa mengurangi rasa pwnyesalan hidup manusia.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun