Bismillah,
Tidak ada pembangunan infrastruktur yang tanpa dampak negatif mesti banyak dampak positifnya. Tak terkecuali pembangunan bendungan Lubuk langkap yang kini dijadikan objek wisata pemadian yang rerkenal di seprovinsi Bengkulu bahkan di Indonesia.
Awalnya 2 papakan
Papakan adalah empang yang dibuat dari susunanan batu besar dan sedang untuk membuat genangan sungai guna mengairi  hamparan sawah di bagian hilir. Pada awalnya ada dua papakan. keduanya punya makna dan punya kebaikan. Papakan Yuhan ada di bagian hulu berarti lebih tinggi dari papakan Maulana.  Papakan Yuhan berfungsi untuk sumber irigasi tradisional bagi sawah pada hamparan Yuhan dan keluarganya di bagian kiri sebelum masuk dusuk Lubuk Langkap. Papakan ini juga pada awalnya menjaga kedalaman air Lubuk langkap.
Sementara itu, papakan Maulana keberadaannya ada di bagian kanan ketika memasuki wilayah dusun Lubuk Langkap berseberangan dengan hamparan awah Yuhan dkk.
Hamparan Yuhan lebih tinggi dibandingkan dengan hamparan sawah Maulana dkk.
Papakan Yuhan mesti dipertahankan
Jika masyarakat atau adik sanak ingin mengembalikan tinggi muka air lubuk lamgkap mendekati yang awal maka pepakan Yuhan mesti dibuat kembali dengan konstruksi berupa beronjong yakni jalinan kawat yang diisi batu. Hanya dengan begitu muka air Lubuk Langkap bisa dipertahankan. Sementara bendungan tetap seperti yang ada sekarang.
Pertanyaan yang timbul sekarang adalah adakah kesepakatan dari masyarakat tentang ini? Jika iya maka itu tidak sulit untuk dilakukan. Untuk biaya gotong royong bisa dimintakan dari para perantau asal Lubuk Langkap yang kini sudah mapan di rantau.
Pertanyaan berikutnya adalah apakah pemerintah desa mengizinkan hal itu dilakukan? Jika iya, maka itu bisa diusulkan pendanaannya kepada APBD kabupaten atau provinsi.
Apa manfaat dan kerugian Lubuk Langkap jika dalam?