Bismillah,
Menangis di kalangan umat akhir zaman merupakan makhluk langka. Mengapa? Karena mereka banyak tertawa dan tak ingat mati. Jika saja mereka ingat mati maka tak sempat banyak tertawa.
Tanda bersyukur
Para sahabat banyak menyaksikan nabi ketika solat berjemaah atau sendirian menangis dan menangis. Sering janggutnya basah karena menangis. Bilal sempat bertanya mengapa Kau menangis ya rasulullah sedangkan Allah sudah mengampuni dosa-dosamu yang sudah maupun yang akan datang. Rasulullah menjawab: "Apakah seorang hamba tak boleh bersyukur".
Demikian juga nabi menangis karena ditimpa musibah, termasuk ketika sahabat, keluarga ditimpa musibah.
Takut kepada Allah
Nabi Muhammad saw takut kepada Allah swt karena taqwa beliau kepada Allah. Dia bertaubat sekitar 100 kali sehari dengan beristighfar.
Tertawa mematikan hati, sebaliknya menangis menghidupkan hati. Ketika azan berkemumandang nabi menjawab "Labbaik Allahumalabbaik". Ya Allah aku datang memenuhi panggilanMu. Beliau pucat pasi karena takut kepada Allah.
Setiap nabi solat dia selalu menganggap solatnya sebagai solat terakhir. Dia katakan pada dirinya: "wahai Muhammad ini solatmu yang terakhir".
Jika kita ingin mempraktekkan sunnah nabi banyak menangis karena Allah maka akan terasa sekali keajaibannya.
Mengapa menangis itu ajib?
Mwnangis itu adalah amalan para nabi dan rasul Allah. Nabi Adam adalah manusia yang paling lama menangis yakni sekitar 100 tahun. Mengapa dia menangis? Itu pertanda dia menyesali perbuatannya yakni memakan buah larangan Allah yakni buah kholdi. Akibatnya nabi Adam dan istrinya dikeluarkan dari surga. Nabi Adam diturunkan ke India sekarang, sementara Hawa diturunkan di Jeddah sekarang. Karena penyesalan yang amat panjang maka banyak sungai-sungai memgalir di bumi. Itu semua menurut riwayat terbentuk karena penyesalan nabi Adam danistrinya.
Mereka bertaubat melalui kalimat taubat yakni "Rabbana zalamna anfusana wailamtaghfirlana watarhamna lakunnaminal hasyirin". Ya tuhan kami kami menzalimi dari kami dan jika tidak engkau ampuni dan tidak Kau rahmati seaungguhnya kami termasuk orang-orang yang zalim.Â
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H