Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dusun Lubuk Langkap Membentuk Formasi Huruf A

16 Agustus 2022   07:41 Diperbarui: 16 Agustus 2022   07:52 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri/ google earth

Kebiasaan penduduk langkap adalah selalu syukuran ketika anak, cucu, saudara yang memperoleh nikmat dari Allah swt. Naik kelas, dapat jodoh, mau sekolah, mau merantau dll mesti mengundang adik sanak untuk baca doa dan sedekah makanan. Dalam sejumlah kasus ada yang menyembelih kambing, kerbau atau sapi. Minimal menyembelih ayam, bebek atau lainnya.

Pada saat pesta menikahkan anak, keponakan, cucu atau saudara warga Lubuk Langkap biasa menebang pohon kelapa lalu memasak umbutnya untuk dihidangkan kepada tetamu.

Keluarga Lubuk Langkap juga punya kebiasaan atau adat menjamu tetamu pada saat tetangga menikahkan a anak atau keluarga mereka. Penulis teringat ketika keluarga ayah memberi jamuan kepada terangga yang menikah tahun 1970an. Pada kesempatan itu ibu memberikan sisa makanan yang dimakan oleh pasangan penganten kepada anak laki-lakinya. "Nanti kamu juga akan dapat istri yang cantik ya nak", kata ibu.

Banyak Merantau

Warga Lubuk Langkap banyak yang merantau ini sebagai berkah dari sifat orang dusun ini yang lapang dada dan bisa bergaul. Lapang dada artinya tidak ingin mendapat warisan dari orangtua mereka melebihi dari apa yang sudah mereka terima yakni dibiayai sekolah sejak kecil. Harta yang ada mereka kasihkan kepada saudara yang tinggal saja. Mereka mencari karunia Allah di rantau. Alhamdulillah banyak atau seluruh warga Lubuk Langkap yang sukses di rantau seperti di luar provinsi Bengkulu bahkan di pulau Jawa.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun