1
Bismillah,
Semua manusia punya ayah dan punya ibu. Penulis punya ayah dan punya ibu. Tetapi ayah ypenulis sudah lama meninggal yakni 12 tahun yang lalu tepatnya pada Maret 2010. Pembaca juga demikian, ada ayah dan ada ibu. Manusia yang tidak ada ayah dan ibu adalah Nabi Adam dan Siti Hawa. Nabi Isa as tidak ada ayah tetapi ada ibu. Tulisan ini mengupas dan mengenang sosok ayah penulis.
Teringat ayah
Pagi ini penulis teringat ayahnya. Ayahnya yang bernama Abdur Rahim bin Hamzah, punya karakter yang sangat baik kepada orang baik dan kebaikan tetapi juga keras kepada kemungkaran. Ayah adalah penggemar ilmu. Karena iru dia ingin sekali jika anaknya sekolah tinggi. Juga dia akan senang sekali anaknya yang diterima di jurusan pasti alam pada waktu mereka swkolah di SMA. "Saya ingin kalian pintar dan punya ilmu dan taat beragama".  Itu pinta ayah suatu hari.
Permintaan pesan ayah dia sampaikan pada waktu ada kesempatan, sedang makan atau sedang bekerja di sawah, di kebun, dalam perjalanan. Â Ayah penulis banyak memberi contoh orang yang sukses di mata beliau. Apalagi jika ada orang yang mengabdi kepada orangtua waktu mereka sudah menjadi orang hebat.
Orang hebat di mata ayah
Ayah penulis tak memandang jenis pekerjaan. Tak memandang harta yang dimiliki orang lain. Yany dia pandang adalah orang itu sekolah dan pindah ke tempat lain bukan di kampungnya sendiri. Dengan begitu maka orang itu akan teruas berjuang untuk mengubah nasib. Menurut ayah jika seseorang tetap tak hijrah ke tempat lain maka sulit baginya untuk maju karena tidak ada persaingan, tidak ada perjuangan. Kalau kita pindah ke tempat orang lain maka akan ada perubahan karena kita melihat orang lain berubah.
Percaya pada orang
Modal ayah penulis adalah percaya kepada orang lain. Karena dia tidak ada ilmu, tidak bersekolah, tidak ada pengalaman, maka ayah senang silaturahim dan meminta pendapat orang tentang sesuatu. Ketika akan menyekolahkan anak tertia ke perguruan tinggi ayah meminta nasehat guru anaknya itu. Â Ketika mau menyekolahkan anak yang kecil dia minta pandangan anak tertua atau sulung.Â
Demikian juga dalam bertani, bertukang dia akan meminta pandangan atau saran dari anak-anaknya. Dalam hal bertani dia juga meminta pendapat dan pengajaran dari anaknya yanh sekolah di pertanian walaupun dia juga punya pengalaman bertani dan berkebun untuk jangka waktu yang lama. Dalam hal beragama ayah juga banyak bertanya kepada anak-anaknya. Bwgitu diberitahu ayah akan mengamalkan ilmu barunya sampai dia meninggal.
Peribadi yang pandai bergaul
Ayah adalah sosok yang mudah bergaul dan sula bergaul dengan siapa saja. Orang tua, anak muda  dia kenal dan diajak berteman. Tetangga dia baiki.  Pernah suatu hari rumah kami miring karena pondasi tidak kuat. Dia segera memanghil tetangga dan meminta pertolongan. Dengan segera para tetangga datang dan membantu neliau mengangkat rumah yang miring.
Jayalah ayahku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H