Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Elegi Anak Rantau dari Desa

11 Juni 2022   18:39 Diperbarui: 11 Juni 2022   18:53 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Di kota banyak sekali orang yang merantaubdari desa. Di kota-kota besar di pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi berkumpullah orang desa.  Mereka datang dari desa-desa dalam provinsi, luar provinsi, atau bahkan dari luar pulau. Kota Palembang merupakan contoh konkrit sebagai kota penampung orang perantau dari desa dari berbagai pelosok tanah air.

Mengapa merantau?

Ketika ditanyakan alasan mereka merantau. Banyak sekali ragam jawaban mereka. Ada yang merantau karena ikut anak. Ada yang merantau ingin memperbaiki nasib di desa. Ada yang merantau karena ikut kakak. Ada yang merantau karena setamat sekolah terus menetap di kota. Ada pula yang merantau karena menikah dengan perantau asal desa yang sama.

Bagaimana keadaan mereka di kota?

Keadaan perantau asal desa relatif lebih baik dibandingkan waktu mereka hidup di desa.  Di desa mereka tak mempunyai pendapatan harian tetapi tergantung dengan panen buah buahan atau hasil tani yang lain. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun