Bismillah,
Belajar dari nabi Adam as maka anak cucunya akan kesulitan untuk masuk surga. Mengapa? Karena nabi Adam satu saja kesalahan beliau, dikeluarkan dari surga. Bagaimana dengan kita? Kita banyak dosa. Ingin masuk surga. Kan jauh panggang dari api. Tetapi banyak nabi dan rasul telah diutus untuk memberi khabar gembira tentang surga dan khabar buruk tentang neraka. Berarti surga itu bisa dimasuki asalkan ada iman dan amal soleh.
Iman dan amal soleh
Iman adalah keyakinan yang dimiliki oleh umat manusia terhadap sesuatu termasuk terhadap perintah Allah dan rasul Allah. Â Allah memberi label kepada manusia yang mengesakan Allah dan membenarkann rasulullah sebagai orang yang beriman.Â
Orang beriman diberi khabar gembira akan dimasukkan ke dalam surga penuh kenikmatan. Demikian juga dengan amal soleh meliputi solat 5 waktu, berbuat baik kepada orangtua, puasa,zakat, haji dan umroh.
Orang-orang yang beriman dan beramal soleh selalu dijanjikan akan dimasukkan ke dalam.surga penuh kenikmatan. Amal soleh itu meliputi.solat 5 waktu sehari semalam, zakat, puasa serta haji dan umroh.
Dari amal soleh itu sangat sulit dan kecil sekali peluang untuk masuk surga. Kenapa? Karena masuk surga tak mungkin bisa jika mengandalkan amal soleh saja. Karena amal soleh tirak.seberapa sementara  banyak dosa telah dan selalu dilakukan.
Hanya ada dua kunci
Memasuki surga bagi kami yang merupakan umat akhir zaman ini amat sulit. Â Mengapa? Karena terbatasmya amal soleh yang diperoleh selama hidup di dunia ini. Waktu cepat sekali berlalu. Ingin sekali beribadah tetapi waktu berjalan sangat cepat. Belum sempat solat dhuha azan zuhur masuk. Sesudah zuhur banyak sekali agenda itu dan ini. Â Sehingga dalam waktu yang singkat itu sangat sedikit ibadah yang dilakukan, amal soleh yang dibuat, tahu-tahu maut menjelang.
Maka suka atau tidak suka ternyata yang memungkinkan kita masuk surga hanya dua yakni rahmat Allah dan syfaat rasulullah. Mengapa? Karena ibadah dan amal soleh yang kita lakukan tak memungkinkan untuk cukup.sebagai syarat masuk surga. Mengapa? Karena nikmat yang kita terima selama hidup ini tak mungkin bisa menandingi nikmat Allah yang diberikan kepqda kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H