Bismillah,
Manusia hidup ini sedang menoreh sejarah. Dari kecil sampai dewasa, tua dan meninggal manusia menoreh sejarah. Ada sejarah tentang kebaikanaias pahala jariyah. Adapula sejarah tentang keburukan alias dosa jariyah. Tulisan ini ingin mengungkapkan torehan sejarah yang dibuat manusia.
 Manusia diciptakan
Manusia diciptakan oleh sang pencipta untuk beribadah kepadaNya. Ibadah di sini sangat luas. Ibadah di sini mulai dari mentauhidkan Allah sampai kepada hal hal yang kecil. Manusia yang tidak nentauhidkan Allah manusia lalai, manusia tak tahu diri, manusia tak tahu untung.
Pahala jariyah vs dosa jariyah
Ketika kita hidup di dunia ini maka ada dua pilihan yakni menoreh pahala jatiyah atau doaa jariyah. Pahala jariyah merupakan kesempatan atau peluang yang Allah berikan kepqda manusia berimam  untuk  nenjaga amal soleh mereka tetapi bisa juga mereka melakukan amal salah sehingga yang dihasilkan adalah dosa jariyah.
Sejak manusia beriman memasuki usia dewasa yakni untuk laki-laki ketika mereka memperoleh atau mengalami mimpi basah dan bagi perempuan telah nwmperoleh haid pertama kali. Maka sejak itu pula agrometer atau pencatatan pahala dan dosa mulai terjadi. Pwncatatan pahala dan dosa dilakukan oleh malaikat Raqib dan Atid. Malaikay Roqib mencatat semua pahala si anak cucu Adam dan malaikat Atid mencacat dosa sang anak cucu Adam.
Â
Apapun yang manusia lakukan selamadi bumi ini maka semuanya akan menjadi catatan sejarah baginya. Islam menyatakan bahwa setiap manusia yang sedang diberi amanah untuk hidup secara otomatis sedang menoreh sejarah untuk dirinya. Sejarah yang dia toreh bisa merupakan sejarah yang baik atau  sebaliknya tentang keburukan. Sejarah itu dibuat dalam bentuk buku. Buku catatan amal.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H