Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gapai Sukses dan Hidup Mulia di Dunia dan Akhirat

26 Mei 2022   03:40 Diperbarui: 28 Mei 2022   04:21 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Setiap manusia yang hidup di dunia ini ingin sukses di dunia dan di akhirat. Itu diutamakan dan sangat sangat penting. Hanya saja kesuksesan di dunia bersifat nisbi - sementara. Sukses di akhirat  selama-lamanya. Sebaliknya tidak ada jaminan bahwa orang yang gagal di dunia pasti gagal  di akhirat. Sebaliknya orang yang sukses di dunia ini pasti sukses di akhirat. Tulisan ini mengupas tentang upaya sukses di dunia dan di akhirat.

Sukses di dunia

Sukses hidup di dunia selalu dikaitkan kepada 4 ta berikut yakni harta, tahta, kata dan cinta. Orang kota, orang desa, orang besar orang kecil selalu mengaitkan kesuksesan itu dengan harta. Jika harta seseorang atau keluarga atau bangsa itu banyak maka orang itu, keluarga itu, bangsa itu adalah sukses. Maka orang, keluarga dan bangsa yang sedikit punya harta tergolong tidak sukses.

Begitulah manusia berprilaku di bumi yang fanah ini. Anehnya jika manusia meninggal semua hartanya tidak dibawa mati. Tetap saja ditinggal. 

Berikutnya orang sukses itu dari kaca mata tahta. Tahta adalah kekuasaan yang dimiliki, diidamkan manusia mulai dari tahta formal di pemerintahan, tahta di masyarakat maupun di rumah tangga. Tahta itu memberi ruang, kewenangan dan fungsi yang lebih luas bukan saja untuk .menguasai kondisi lingkungan, keadaan negara, wilayah, dan bahkan pada tingkat rumah tangga, RW, desa, kelurahan, kecamatan, kota dan seterusnya.

Demikian juga sukses itu adalah dalam kata, dan juga cinta. Orang yang banyak, baik kata-katanya, baik kata-katanya  akan merupakan sifat- sifat manusia yang disenangi pada umumnya. Orang dianggap sukses jika mampu menuliskan dan mempublikasikan kata-kata hasil penelitian, hasil publikasi, hasil perenungan, hasil karya ilmiah seperti jurnal, buku, monografi, dsb.

Orang yang sukses itu adalah mereka yang mampu mengelola cinta mereka kepada sesama manusia, kepada orangtua mereka, kepada keluarga mereka, kepada tuhan mereka. Cinta yang terkelola dengan baik kepada pasangan akan memghasilkan keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah. Cinta penuh kemesraan,kasih sayang dan rahmat Allah. 

Cinta kepada pencipta akan mendapatkan pembalasan dari Allah yakni dicintai Allah. Orang yang mempunyai rasa cinta kepada rabb atau tuhan mereka akan mengikuti perintah atau jalan hidup nabi mereka yang dalam hal ini adalah nabi .uhammad saw. Mengikuti cara, jalan hidup nabi akan menjadikan Allah mencintai kita, mengampuni dosa-dosa kita. Allah akan memunjukkan pada kita dan bahkan pada dunia bahwa cinta Allah itu jelas. Bahkan jika kita berdoa akan dikabulkan Allah semua hajat dan doa kita. 

Sukses di akhirat

Sukses di dunia belum tentu sukses pula di akhirat. Karena sukses di dunia bersifat semu. Tetapi jika kita berupaya semaksimal.mungkin untuk menjaga iman, menjaga hati, menjaga ketaatan kepada Allah maka kita akan sukses dunia dan akhirat. Sangat betuntung orang yang khusuk dalam solatnya, tidak mengatakan dan memgerjakan perbuatan yang sia-sia, membayar zakat, menjaga kemaluan kecuali kepada pasangan yang halal, mengemban amanah dan janji dan menjaga solat Mereka itulah yang akan mewarisi surga firdaus.  Mereka kekal di dalamnya.

Perspektif Kemuliaan

Untuk sukses dalam bidang 4 ta di atas maka diperlukan sejumlah kecerdasan mulai dari kecerdasan  emosional,  kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial. Kemuliaan hanya akan diperoleh jika kita selalu membangun kesuksesan kita dengan ketaqwaan kepada Allah swt. Apa itu ketaqwaan? Ketaqwaan itu adalah dalam menjalani hidup mesti seauati dengan perintah Allah dan mengabaikan larangannyaNya.

Kita mesti taqwa dalam mencari harta dan membelanjakannya. Jangan sampai harta yanh lita kumpulkan tidak berdasarkan ketaqwaan kepada Allah demikian dalam membelanjakannya. Dalam memperoleh tahta mesti menggunakan konsep taqwa. Tidak boleh ada kecurangan. Menggapai sukses dalam kata dan cinta mesti berlandaskan konsep taqwa kepada Allah. Dengan begitu kita akan memperoleh sukses yang berlandaskan kemuliaan. Kemuliaan hanya ada dalam ketaqwaan kepada Allah.  Tidak ada kemuliaan jika tidak ada taqwa dalam menjalani hidup kita.

Sesungguhnya yang paling mulia di antara kaliam adalah yang paling taqwa di antara kamu. Wahai oang yang beriman bertaqwalah kamu dan katakan perkataan yang baik. Hai orang yang beriman bertaqwalah kamu mudah-mudahan atau pastilah kamu akan memperoleh kemenangan. Menang di dunia menang di akhirat. Serta Allah hindarkan dari azab neraka.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun