Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyoal Kepedulian Kita Terhadap Lingkungan

23 Mei 2022   04:42 Diperbarui: 23 Mei 2022   07:20 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Semua kita punya lingkungan. Lingkungam dimana kita hidup meliputi kesatuan ruang, benda, energi, tumbuhan dan hewan termasuk manusia yang saling berinteraksi sama lain dalam upaya mewujudkan  kesejahteraan manusia untuk kehidupan yang lebih baik dan bermakna. 

Di dalam alquran Allah swt menciptakan langit dan bumi adalah dengan waktu dan ada tujuan yang jelas. Jika diciptakan dengan waktu maka dengan waktu pula bumi dan langit akan rusak apalagi jika dilakukan pengrusakan. Dengan tujuan maka kita mesti memahami tujuan penciptaan itu. Di sinilah perlunya kepedulian kita terhadap lingkungan.

Apa saja bentuk kerusakan lingkungan?

Lingkungan itu terdiri dari lngkungan geo fisik kimia, lingkungan biotik, lingkungan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat. Kerusakan lingkungan fisik berupa tercemarnya air, tercemarnya udara, banjir dan kekeringan tak terkendali, tanah tererosi, tsunami, kerusakan akibat gempa bumi, kerusakan akibat meletusnya gunung api dll. 

Mengapa perlu amar makruf?

Kerusakan di bumi ini perlu dilakukan oleh semua pihak mulai dari pemerintah, pengusaha, masyarakat umum, pemimpin agama, cerdik cendekiawan dan semua pihak yang terkait. Semua harus menjadi "tukang ngajak"atau agent of change, sambil memberi contoh. Kerusakan lingkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya dan kesmas tidak mudah untuk diperbaiki, tetapi jika semua melakukan perbaikan dan mengajak melakukan perbaikan maka dengan mudah bisa dilalukan.

Mengapa perlu nahi mungkar?

Nahi mungkar adalah mencegah kemungkaran. Kerusakan di bumi ini karena adanya kemungkaran yang dilakukan oleh manusia. Manusia melakukan kemungkaran mulai dari yang besar sampai yang besar. Yang besar adalah mereka tidak menyembah Allah, tuhan pencipta langit dan bumi.  Yang sedang dan yang kecil adalah mereka merusak bumi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka membuang sampah sembarangan, mereka saling bermusuhan, saling adu domba dll. Mencegah kemungkaran itu semua penuh risiko tetapi mesti dilakukan secara bersama dan terus menerus. Minimal kita tidak melakukan kemungkaran.

Apa saja bentuk kepeduliaan?

Kepedulian yang harus kita bangun adalah  sikap dan tindakan untuk mengajak orang lain berbuat untuk berbuat kebaikan di lingkungan masing-masing,mulai dari menggunakan lisannya, tangannya dan benci dalam hati serta berdoa agar Allah menunjuki mereka yang lalai, yang berbuat kerusakan. Kepedulian dibangun dimulai dari rumah tangga kita sendiri, di lingkungan tetangga, lingkungan kerja, wilayah administratif, daerah otonom, negara, region dan pada tingkatan dunia. 

Menyoal kepedulian kita terhadap lingkungan

Kepedulian kita kepada lingkungan secara sengaja atau tidak sudah dan akan terbangun dengan sendirinya. Tetapi ada yang cepat,  ada yang lambat ada yang sangat lambat. Pendidikan mesti terus dijadikan pintu masuk untuk mengedukasi masyarakat agar peduli terhadap lingkungan supaya lingkungan di mana mereka tinggal sehat, teratur, rapi, indah, tak tercemar, tak rusak, aman, damai, tak banjir, tak kekeringan, tidak berbuat kemungkaran, tak saling bermusuhan dsb.

Kita mestinya terus mengajak semua pihak untuk peduli terhadap kerusakan dan penecamaran lingkungan di sekitar kita. Semua harus terlibat dan diajak terlibat. Karena apa? Karena semua akan terkena dampak dari kerusakan dan pencemaran lingkumgan. Kita ambil contoh eaktu terjadi banjir, tanah longsor, kekeringan, terjadi penecamaran air di laut atau di sungai, dsb semua merasakan ketidak nyamanan akibat terganggunya lingkungan kita.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun