Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru SPMA Kelobak di Mata Buyung Nurman yang Kini Penyuluh Pertanian

19 Mei 2022   16:33 Diperbarui: 19 Mei 2022   16:35 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GURU KU TIDAK BERGELAR TAPI SKILL.

Ketika aku diterima masuk di sekolah ku SPMA Bengkulu pada bulan Juli tahun 81, aku akan menerima mata pelajaran yang akan diajarkan oleh seorang Guru yang tamatan dari salah satu Perguruan Tinggi yang terkenal.

Hari demi hari proses belajar mengajar berlangsung setiap perkenalan dengan siswa-siswa Guru ku itu tidak menyebutkan beliau tamatan dari mana.

Guru-guru ku di kelas satu dulu itu masih banyak yang ku ingat ; ada Pak Joharman Guru Bahasa Indonesia dan Biologi, Sugiri Guru Kimia dan Bahasa Inggeris, Slamet Riyadi Guru Iklim dan Pengairan, Thasrip Thaufik Guru Bercocok Tanam Umum, Ibrahim Guru Dasar-Dasar Perikanan, dan A. Halim Guru Matematika.

Giliran Pak Guru Sulaiman Harahap, B. Sc. dan Ibu Guru Nurhayati Baksir, BA. masuk pertama mengajar dan memperkenalkan diri caranya lain dan sedikit lama.

Seperti Pak Sulaiman Harahap misalnya, beliau sebutkan secara rinci ; Sulaiman itu nama di kasih orang tua, dan Harahap di kasih oleh Marga, serta B. Sc. Itu dikasih pemerintah kata Guru Peternakan Umum itu mengakhiri perkenalannya.

Lain lagi Bu Guru Nurhayati, Guru Agama Islam ini menuturkan bahwa tambahan di belakang nama berupa BA itu pemberian dari Perguruan Tinggi Agama Islam Curup dan Baksir itu nama suaminya.

Sedangkan Kepala Sekolah ku baru dan namanya sangat populer karena keluaran dari sebuah Perguruan Tinggi bonafit  bergelar Insinyur yang menggantikan Kepala Sekolah yang sudah puluhan tahun menjabat Sahal MH
Burhan.

Pak Kepala Sekolah Dharma Setyawan tidak mengajar di kelas pertama dan baru terlihat jelas orang nya ketika membuka dan menutup masa orientasi siswa serta pengumpulan tanda tangan.

Belum lama mendapatkan pengayoman dari Kepsek muda yang asli putra Bengkulu dan memanggil adik-adik kepada para siswa-siswa itu  beliau mendapatkan tugas belajar keluar negeri.

Bulan berganti tahun kondisi tenaga pengajar tidak banyak mengalami perubahan, dan ada beberapa orang Guru baru yang bergelar, diantara nya Poerwako Setyabudi, B. Sc tamatan dari Akademi Farming Semarang yang mengajarkan Ilmu Tanaman Makanan dan Drs. Hadi Latif jebolan IAIN Kalijaga Yogyakarta memberikan pelajaran Agama Islam menggantikan posisi Bu Nurhayati, BA.

Kepulangan Kepala Sekolah selesai pendidikan dari luar negeri membawa angin segar dengan mendatangkan Guru bergelar Insinyur dari  IPB Bambang Ardiantoro dan Guru-guru lama juga banyak yang menyelesaikan pendidikan tinggi nya secara mandiri; Pak Sugiri, Azhar Ilyas, Bu Siti Rupinah, Tarmizi, Rusmedi dan lain-lain.

Guruku yang hanya berpendidikan Sekolah Lanjutan tingkat atas dari berbagai jurusan itu, karena lama ditempah dilapangan, beliau-beliau itu sangat terampil mentransfer ilmunya kepada para siswa-siswinys.

Jayalah kita semua. #B. Nurman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun