Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lubuk Langkap Air Nipis, Cintaku Tetap Untukmu

18 Mei 2022   17:36 Diperbarui: 18 Mei 2022   17:45 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Walau Dirimu Bukan Milikku, Lubuk Langkap, Cintaku tetap Untukmu

Bismillah,

Penulis menyadari bahwa Lubuk langkap itu pernah tempat ku jatuh cinta, cinta kepada tanah air, cinta kepada ayah bunda, cinta kepada dusun kelahiran. Cinta penulis kepada kampung yang indah ini bukan isapan jempol karena terukir indah di curriculum vitae dan memang kebanggaan sampai ku mati.

Jika aku mati

Pada saat penulis mati nanti akan banyak pertanyaan tentang masa muda penulis. Penulis bangga diajari rukun iman, rukun islam, alquran, alhadist, tajwid, fiqih islam, fiqih solat, fiqih puasa, fiqih zakat, fiqih haji dan umroh.

Penulis banyak belajar sejarah orang soleh dari MIM tanjung baru. Penulis dapat sejarah orang soleh dari guru guru MIM.. Wanit, Mir Eksan, Sairin, Sipin, Wahin, Qadariyah, Berohan, Yamud dll.

Penulis tahu gotong royong saat  di MIM tanjung baru. Penulis tahu musik dan nyanyi dari OM Tanjung Baru. Penulis tahu solat jumaat dan tarawih dari masjid muhammadiyah tanjung baru.

Penulis tahu adap bergaul, bicara dan bersikap dari adik sanak, tetangga dan para sesepuh Lubuk Langkap. Penulis tahu mau sekolah di mana dari para senior di lubuk langkap. Bahkan tahu pemerintah desa dari sesepuh Lubuk langkap.

Lubuk langkap cintaku tulus untukmu. Tak banyak yang bisa kami buat untukmu tapi kubawa dikau ke surganya Allah. Terima kasih wahai lubuk langkap. Dikau berjasa yg sangat banyak. Berkahlah dan jayalah selalu dikau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun