Kenangan Menggarap Sawah dengan Kerbau
Bismillah,
Tidak ada kegiatan penulis yang tidak indah untuk dikenang. Kali ini sebut saja menggarap sawah dengan kerbau. Pekerjaan ini dikenal dengan kata "melunyah". Melunyah adalah melumpurkan sawah dengan  jalan mengelilingkan 3 atau 4 kerbau pada petak sawqh yang dibatasi oleh pematang sawah secara berulang-ulang.
Kerbau kakek nenek
Kakek dan nenek penulis punya sejumlah kerbau yang dipelihara secara liar di ataran sawah Seginim. Kerbau itu pernah mencapai populasi sebanyak 50 an dewasa dan yang kecil.
Setiap tahun digiring ke dusun lalu secara bergiliran digunakan untuk menggarap sawah. Keluarga nenek saya berjumlah 4 orang tetapi yang menggarap sawah hanya 3 KK yakni sawah Wasim, sawah Lemasim dan sawah Rahim.
Ayah memanjakan keponakan
Jika ingat melunyah, penulis ingat perlakuan ayah kepada keponakan beliau yakni Buyung Nurman Wasim, Nisar dll. Mereka selama melunyah diberi rokok kretek "gudang garam" sementara anaknya (baca: penulis) tidak boleh merokok. Mereka penuh tawa karena dimanja oleh paman mereka.
Gantian melunyah