Bismillah,
Adalah Andang Sukar pengusaha di Jombang Jawa Timur digadang-gadang oleh Buyung Nurman, penyuluh asal Bengkulu ketika dia Bengkulu helar hajatan di Bengkulu Selatan baru-baru ini. Ketika lebaran idup fitri usai Andang melakukan resepsi pernikahan anaknya di dusun Lubuk Langkap Arisan Tinggi Bengkulu Selatan. Bagi Buyung kedatangan wakil petinggi kada BS di sana ada sejumlah implikasi yang berkaitan dengan tahun politik di BS tersebut. Andang menampik anggapan tersebut.
Tulisan ini tidak akan mengupas acara tersebut dan fokus kepada kewajiban memilih pemimpin dalam islam.
Memilih pemimpin dalam islam
Islam metupakan "way of life" yang mengatur semua bidang kehidupan termasuk memilih pemimpin, solat, puasa, haji dan umroh, pernikahan, muamalah, muasyarah dll.Â
Alquran dan alhadist mengatur semua. Dalam.hal memilih pemimpin islam mengatur dan menentukan hukum memilih pemimpin yang mempunyai kriteria berikut yakni sidik, amanah, fathonah dan tabligh sebagai kewajiban. Ini berarti adalah dosa besar atau haram jika mereka yang dipilih adalah mereka yang tidak mempunyai kualitas yang diharapkan dan pemilihan mesti dilakukan sebagai dengan peraturan yang berlaku dan sesuai dengan syariat agama.
Biarkan yang sudah berlalu
Jangan habis waktu kita untuk melihat keealahan kita pada masa lalu dalam memilih pemimpin.  Fokuslah pada sistem dan tata cara memilih pemimpin pada masa yang akan datang. Apa yang filakulan pada masa lalu itu adalah sejarah. Ikuti yang baik lupakan yang buruk. Kita belajar dari keadilan dipimpin oleh Firaun, Qorun dan Hamman. Tetapi kita ada pemimpin yang luar biasa yakni nabi Muhammad yang merupaka  "super leader' dan "super manager". Fokus kepada kepemimpinan nabi Muhammad akan barokah.Â
 Nabi Muhammad adalah contoh terbaik dalam memimpin yakni pertama, nabi Muhammad utu pemimpin yang jujur. Kedua, nabi Muhammad itu pemimpin yang amanah. Ketiga nabi Muhammas itu orang yang cerdas atau fathonah. Keempat, nabi Muhammad itu orang yang tabligh atau menyampailan apa yang wajib ia sampaikan atau sebaliknya tidak menyampailan apa yang mesti dia sembunyikan.
Optimis ke depan
Ke depan kita semua mesti optimis dalam memilih pemimpin. Peraturan yang sudah bagus terus dijalankan.Yang tidak bagus dihapus. Alias jangan dijalankan.
Memilih pemimpin adalah kewajiban
Kewajiban memilih pemimpin yang jujur, amanah, cerdas dan tabligh bukan hanya akan dipersoalkan  di dunia saja tetapi sampai di pengadilan Allah di akhirat nanti. Pemimpin yang punya kualitas itu  adalah mereka yang tidak memperkaya diri secara berlebihan, bahkan dmereka itu menghabiskan kekayaan yang mereka punya untuk kemaslahatan umat.Â
Suka atau tidak suka akan ada pengadilan yang paling adil tentang pengadilan yang melibatkan amanah yang diberikan oleh Allah selama di dunia ini. Merugilah jika kita tidak melaksanakan amanah dengan baik dan benar selama di dunia ini. Kita akan menyesal selama-lamanya.
 Nauzubillah minzalik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H