Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Kita Memahami Indikator Kebahagiaan, Pesan untuk Anak-anakku

13 Mei 2022   04:13 Diperbarui: 13 Mei 2022   04:17 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Bahagia itu pada hakekatnya adalah apabila kita sudah dimasukkan oleh Allah ke dalam surga. Maka berarti selama di dunia ini belum ada orang yang bahagia. Namun kita boleh mengambil analogi bahwa penduduk surga itu bahagia karena prilakunya, karena ada manifestasi rasa syukur, kemudahan  kesenangan, keindahan dalam hidupnya, mendapat pertolongan Allah selama hidupnya. Ini sebagai perbandingan kecil saja untuk meningkatkan rasa syukur kita kepada sang pencipta.

Siapa calon penghuni surga?

Surga itu telah Allah gambarkan akan dihuni oleh orang-orang yang beriman dan berimal soleh.  Linat alquran surat albaqarah ayat 25. "Beri khabar gembiralah orang beriman yang beramal soleh dengan surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya yang diberi buah-buahan dan mereka itu diberi pasangan yang suci dan mereka itu kekal di dalamnya".

Siapa orang yang beriman itu? Mereka adalah orang yang solatnya khusuk, tidak mengerjakan dan mengatakan perkataan sia-sia, membayar zakat, menjaga kemaluan, menepati janji dan amanah,  menjaga solat.  Mereka itu adalah para pewaris. Diwariskan kepada mereka itu surga firdaus.

Dari sini jelas bahwa analan calon penghuni surga itu adalah yang utama adalah solat, menjaga lisan, menjaga kemaluan kecuali kepada pasangan yang halal, menjaga janji dan amanah, membayar zakat.

Membayar zakat

Membayar zakat pada hakekatnya adalah memberikan sebagian rezeki yang Allah berikan kepada kita. Reseki itu tidak hanya harta, tetapi juga semua yang Allah berikan kepada kita. Kita diberi Allah perhatian, atensi oleh orangtua kita, guru kita, saudara kita, tetangga kita, keluarga kita maka kita juga mesti membayar itu semua dengan memberikan atensi, perhatian, pertolongan, dll.

Menjaga lisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun