Bismillah,
Kerjasama yang kompak antara keluarga almarhum H A Rahim terjadi di bulan suci Ramadhan 1443 H. Ayah H A Rahim sendiri telah meninggal dunia 12 tahun yang lalu. Beliau dimakamkan di pekuburan umum dekat RS Mohamad Yunus Kota Bengkulu.
Sementara itu ibu Rahina Merinsan kini berumur 80-an tahun masih gagah, sehat dan taat beribadah. Tahun ini dia mengantar cucu dan beliau ke Palembang yakni istri Herli dan anak-anaknya ke tempat nenek dan datuk mereka yakni Lismiwati Rahim dan suaminya Lupyar Asul.
Empat anak di Palembang, 2 di Bengkulu
Sebagai gambaran ibu kami Rahina sejak ayah meninggal mengikut anak perempuan beliau yang ada di Bengkulu yakni Nahayani dan Yahini. 10 tahun ibunda di rumah Nahayani dan 2 tahun terkahir di rumah Yahini. Â Sebelum ayah meninggal, ibu dan ayah menempati rumah mereka sendiri di kebun salak di jalan Bengkulu Manna yakni km 30an dari kota Bengkulu.
Anak ibu dan ayah ada 4 di Palembang yakni Supli Rahim yang sulung, Lismiwati Rahim, Sidi Hartono Rahim dan Sumin Eksan Rahim. Pak Dang Supli di Bukit Sejahtera, mak Nga Lis dan bang Eksan di Macan Kumbang, sementara paman Idi di Perumnas Sukarami.
Anak ibu yang sudah berpulang adalah Asmiti Rahim dan Surihin. Surihin meninggal masih bayi. Zuriyat Asmiti ada Ika di Sukanegeri, ada Mimi di Palembang dan Ike di Babatan. Mereka sudah punya keluarga masing masing dan sudah punya mapan secara ekonomi. Alfatiha untuk Asmiti dan Surihin, ayahnda Rahim, kakek nenek semua dari ayahnda Rahim dan ibunda Rahina.
Keputusan yang amat bijak telah diambil bahwa berbuka puasa dilakulan di rumah mak Nga di Macan Kumbang mengingat ibunda kami menginap di rumah mak Nga. Anggota lain terbanyak di Macan Kumbang yakni keluarga pak Etek Eksan dan cucu mbak Nga dari anak beliau yakni Henny dan Subhan ada di dekat situ.