Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Beramallah Setiap Malam Ramadhan

26 April 2022   02:57 Diperbarui: 26 April 2022   03:25 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Semua kita mesti ingin disamakan perlakuan karena sejumlah alasan. Pertama, kita senang diperlakukan secara adil. Kedua, di mata tuhan kita ini sama. Sama-sama makhluk tuhan yang sempurna. Kenapa sempurna? Karena kita diciptakan oleh zat yang maha sempurna. 

Jika ada perbedaan itu suatu seni, ilmu, hikmah dan lain lain. Itu bukan prinsip. Begitu juga dengan setiap malam ramadhan itu sama. Sama bermutu, rugi jika tidak beramal dengan perlakuan yang sama.

Lailatul qadar

Secara bahasa bahwa lailtul qadar itu adalah malam kemuliaan. Mulia karena mempunyai mutu tinggi. Setiap malam punya peluang bagi kita untuk memperoleh pahala yang berlipat, pahala yang mulia, pahala yang mengundang rahmat Allah, memperoleh ampunan Allah dan menjauhkan kita dari neraka Allah swt.

Beri'tikaf  di mesjid punya efek ganda bahkan multiple effect. Dijauhkan dari neraka, dicatat pahala berlipat, didamaikan hati, disehatkan jasmani dan rohani, dicerdaskan dan didekatkan kepada Allah dan surgaNya.

Solat malam

Solat malam adalah amalan komplit untuk melakukan dialog kepada Allah. Kita mendiskusikan kepada pencipta kita apa yang sudah kita lakukan, betapa banyak kelurangan yang kita lakukan, betapa banyak nikmat tuhan yang tak bisa dan sempat kita syukuri. 

Wahai Allah penciptaku, pencipta langit dan bumi, hamba tidak lagi ragu dengan keperkasaan Engkau, kemahakuasaan Engkau, cintaMu, kasih sayangMu, itu tak pernah kami sangsikan.

Yang kami sayangkan adalah kami kurang bersyukur, kami banyak kufur nikmat, kami sakitMu dengan dosa disa kami, dengan kemalasan kami, dengan kekurang ajaran kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun