Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rugilah Jika Kita Merugi karena Mismanagement Waktu

25 April 2022   10:53 Diperbarui: 25 April 2022   12:45 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Ramadhan itu tak ubahnya seperti masa panen buah segala buah. Segala buah kebaikan ada di dalam bulan mulia dan suci ini. Buah penghujung selalu tidak dipanen dengan baik. Ia hilang percuma atau dimakan binatang liar yang tak bermanfaat sedikitpun. 

Terkadang pohon pun jadi rusak karena dipanen oleh mereka yang tak berwenang dan tak bertanggung jawab. Tulisan ini mengungkapkan sisi merugikan dari mis-manjemen waktu di penghujung ramadhan.

Ramadhan bulan kebaikan

Semua waktu dari malam ke pagi, pagi ke siang, siang ke sore dan malam lagi - penuh dengan waktu yang berharga untuk mendulang pahala. Puasa ramadhan dimulai dengan makan sahur dan banyak beristighfar dan berdoa pada malamnya adalah mustahak untuk mendulang pahala. Amalan itu merupakan upaya memperoleh rahmat Allah swt. 

Semua adalah pengundang rahmat berkah dari pahala yang Allah lipat gandakan selama bulan ini.

Solat lima waktu dilipatkan pahalanya sebanyal 70 kali dari amalan wajib di bulan biasa. Amalan sunnah setara pahalanya dengan amalan wajib. Membayar zakat menghapus semua dosa kita kecuali amalan syirik. Jangan lupa bertaubat selalu untuk memperoleh ampunan terhadap dosa dosa syirik kita yang tanpa kita sengaja.

Ramadhan penuh kesibukan

Setiap ramadhan semua manusia beriman memperoleh kesempatan untuk menambah rezeki. Rezeki muslim.dipastikan bertambah. Tetapi pertambahan rezeki ini bagi sebagian tidakmenjadikan mereka lalai sehingga terus melaksanakan rangkaian ibadah ramadha  di siang hari, solat, sedekah dll. Rugilah mereka ya g tidak berpuasa karema alasan kesibukan. 

Bahkan Allah sangat marah kepada mereka yang meninggalkan puasa tanpa uzur. Ada dua kali dinyatakan dalam surat albaqrah bahwa "jika kalian sakit atau dalam perjalanan untuk menggantinya pada bulan yang lain", tetapi jika kalian berpuasa itu lebih baik bagimu. Artinya puasa itu wajib tetapi boleh diganti di bulan yang lain.

Ramadhan pergi tanpa kesan

Belum tentu tahun depan ada lagi

Mis-manajemen waktu

Manajemen waktu selama ramadhan dan bulan bulan sesudahnya mesti dilakukan melalui serangkaian upaya. Upaya pertama adalah selalu meminta petunjuk, ketenangan dan kesehatan ptima. Petunjuk datang jika kita berdoa, beribadah dan berzikir. Subuh hari dimulai dengan memohon petunjuk, kesehatan dan rezeki yang halal dan luas. Insyaa Allah waktu yang akan kita lewati akan termanfaatkan dengan baik. 

Perencanaan pemanfaatan waktu akan baik manakala kita lewati dengan musyawarah kepada anggota keluarga, organisasi masyarakat fi mana kita berada, bertugas. Terasa betul ada keberkahan waktu. 

Jika kita tidak memanaj waktu dengan meenjalankan fungsi manajemen maka kita akan menjalani mis manajemen waktu namanya. Waktu akan hilang tanpa dimanfaatkan dengab baik. Boleh kita bekerja asal jangan lupa waktu menghadap Allah misalnya solat 5 waktu. Belum.lagi perlu waktu istirahat walau sebentar. Dengan begitu kita akan menemukan keberkahan demi keberkahan selama bulan ramadhan dan bulan bulan selanjutnya.

Bahkan bulan selanjutnya jauh lebih baik..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun