Bismillah,
Umat islam adalah umat yang aneh tapi nyata. Aneh karena tidak silau oleh dunia yang panah ini. Mereka bukan tidak mau harta, tahta dan gemerlapan dunia lainnya. Belum lama ini Ada yang merilis daftar orang kaya di Indonesia. Dari 270 juta penduduk  Indonesia ada 20 orang terkaya di Indonesia. Dari ke 20 orang terkqya di Indonesia itu hanya ada 1 muslim yakni Chairul Tanjung. Tulisan ini mengingatkan bahwa cita cita terbesar umat islam adalah masuk surga tanpa hisab.
Umat islam itu aneh tapi nyata
Umat islam itu jika taat tidak terlalu ambisi dengan kehidupan dunia karena mereka lebih menyiapkan menghadapi kematian, alam kubur pengadilan Allah di akhirat nanti. Kalau mereka miskin biasa saja. Kaya pun tak lupa daratan.
Mereka hidup berdasarkan keyakinan bukan kenyataan saja. Dunia ini hanyalah permainan yang menipu. Mengapa? Karena syahwat dan hawa itu memang tak kan pernah puas. Tetapi jika dasar kehidupan ini adalah iman yang kpkph maka semua enak. Miskin enak  kaya enak. Bahkan umat islam itu punya keyakinan bahwa kaya di dunia ini tak kekal. Mereka i gin kaya di akhirat. Meeraka yng solat sunat fajar dua rekaat adalah orang yang paling kaya di dunia ini. Dan bahka  akan kaya di akhirat.
Nabi Muhammad itu kaya
Nabi Muhammad dan Siti Khadijah itu pada awalnya adalah orang kaya tetapi mereka lebih mengutamakan mengeluarkan harta mereka untuk dakwah agama Allah. Mereka tidak menumpuk harta. Hari ini dapat harta maka sebelum solat isya sudah habis dibagi-bagikan.
Nabi berdoa ingin dibangkitkan bersama orang miskin. Kenapa? Karena orang miskin yang taat akan Allah muliakan dibandingkan orang kaya yang taat. Orang kaya yang taat seperti Abdurrahman bin Auf terlambat masuk surga karena penghisaban harta beliau perlu waktu 500 tahun. Beda dengan orang miskin yang taat mereka tanpa hisab.
Jangan jadi orang kaya tapi terlaknat. Orang kaya dan orang berkuasa yang terlaknat telah Allah contohkan yakni  Qorun, Fir'aun dan Hamman.Â
Cita-cita umat islam
Umat islam cita-citanya sangat sederhana. Apa itu? Yaitu bahagia dunia dan akhirat serta masuk surga. Bahagia itu tidak mesti berharta dan bertahta. Bahagia itu mentaati Allah dan rasulNya. Bahagia itu banyak memberi bukan banyak diberi. Bahagia itu banyak bersyukur bukan banyak kufur nikmat. Bahagia itu ada dalam ketaatan pada agama. Bahagia itu ada dalam harta yang halal, anak yang soleh soleha, teman yang soleh, lingkungan yang soleh. Bahagiq itu adalah merasakan surga di gubuk derita tapi penuh ketaatan kepada Allah, rasul dan agamaNya.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H