Waktu kecil sampai dengan SMP penulis masih banyak tidak sabarnya sewaktu berpuasa. Pernah juga sekali karena sangat haus penulis memecahkan puasa dengan memakan buah hutan waktu pulang dari kebun. Pulangnya penulis mengaku berpuasa.
Lama-lama penulis makin sabar dan makin menerima keadaan. Terkadang pernah juga menangis karena waktu  berbuka tidak ada yang dimakan karena ibu belum menyiapkan makanan maklumlah semua baru pulang dari sawah atau dari kebun.
Puasa membangun kejujuran
Jujur penulis terbentuk jiwa rela berkorban dan tahan menderita karena gembelengan ibadah puasa. Peran kakek nenek ayah ibu sangat melengkapi perjalanan hidup penulis. Makan sahur dan berbuka  bersama di desa merupakan momen yang tidak bisa dibeli.Â
Apalagi dilupakan. Makan sahur dengan lauk ikan pelus, ikan semah serta daging rusa adalah momen yang susah dilupakan. Namun kesusahan hidup yang juga dihadapi tetap menjadikan diri tahan dalam semua keadaan. Sampailah penulis 5 tahun berpuasa di cuaca ekstrim yakni di Inggeris mampu dijalani dengan selamat.
Jalani Puasa di kebun
Penulis jika libur panjang terutama libur puasa ramadhan hanya menginap 2 atau 3 malam di rumah ayah ibu. Hari pertama libur bermalam 1 malam di rumah di desa Lubuk Langkap. Hari berikutnya sudah menginap di kebun bersama kakek dan nenek. Kakek penulis bernama Merinsan dan sedangkan nenek bernama Muntianan. Kakek suka cerita dan bergurau. Nenek tuli tetapi juga suka cerita.
Menyiapkan makan sendiri
Ayah dan ibu hanya menyiapkan beras, garam, terasi, ikan kaleng. Yang lain kami cari sendiri. Sering waktu menanak nasi kami memasukkan terong atau kacang panjang ke dalam nasi sebagai lalapan. Sementara sambal dan lauk makan kami mencari ikan dengan menjala di sungai Air Nipis. Kebun kami ada di Dataran Kepahyang, 7 km sebelah barat daya desa kami.
Nikmatnya puasa di kebun
Yang membuat puasa yang penulis jalani adalah hidup penuh semangat karena bersama kakek dan nenek. Selalu dipuji disanjung. Selalu diajak cerita sambil bekerja. Tak terasa sudah sahur lagi  sudah berbuka, sudah lebaran. Kakek saya memang menjadi partner penulis untuk cerita dan bersenda gurau.