Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Pantas Kita Manusia Menyombongkan Diri

28 Maret 2022   04:54 Diperbarui: 29 Maret 2022   06:30 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Sangat sangat sangat tak pantas kita menyombongkan diri. Mengapa? Cukuplah Allah yang pantas menyombongkan diri. Selain Allah tak pantas. Apalagi kita manusia. Manusia yang menyombongkan diri dari semua aspek memang tak pantas. Harta kita, kedudukan kita, pasangan kita semua milik Allah. Semua yang kita lakukan tak mungkin bisa kita kerjakan jika tanpa izin Allah.  Untuk bernapas saja mesti menggunakan oksigen yang disediakan gratis oleh Allah. Untuk bergerak kita perlu energi dari Allah. Untuk bisa bangun pagi hari baru bisa dilakukan jika Allah membangunkan kita.

Tak pantas menyombongkan diri

Rasulullah bersabda “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia” (H.R. Muslim). Mengapa manusia dihinggapi rasa kesombongan? Menurut para ulama, manusia dihinggapi kesombongan karena beberapa hal, yaitu; 1) Selalu membanggakan diri; 2) Meremehkan atau merendahkan orang lain; 3) Selalu menonjolkan diri atau CCM (cari-cari muka); dan 4) Mengikuti hawa nafsu.

Tak ada milik kita

Jika kita manusia mau menyadari tentang siapa diri kita, dari mana asal kita, mengapa kita dikirim ke atas permukaan bumi, ke mana kita akan dikumpulkan dan seterusnya. Maka kita mesti menyadari bahwa kita diciptakan Allah dari roh dan jasad yang berkumpul membentuk pribadi kita yang mempunyai penglihatan, pendengaran dan hati. Semua ini akan dipertanggungjawabkan. Itu pun pasti tidak mudah.

Kita mendengar karena diberikan kemampuan oleh Allah untuk mendengar. Banyak orang yang tidak bisa mendengar sejak lahir. Kita beruntung. Kita melihat karena diberi kemampuan oleh Allah untuk melihat. Kita bisa merasa karena Allah beri kita rasa.

Mati menghadap Allah

Siapa yang mati tidak menghadap Allah. Semua pasti mati dan mesti menghadapi pengadilan Allah. Katakanlah Allah tidak mau menghadapi kita tetapi Dia pasti menghadapi kita melaluu utusanNya yakni malaikat Mungkar dan Nangkir ketika di alam kubur. Kita juga pasti menghadapi pengadilan Allah. Tetapi jika kita menyekutukan Allah dengan tuhan yang lain maka secara otomatis langsung dimasukkan ke dalam neraka tapa pengadilan.

Jangan menyekutukan Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun