Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Pemerintah untuk Menggenjot Ekspor dan B30 di Antara Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng

21 Februari 2022   07:26 Diperbarui: 21 Februari 2022   10:07 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan B30 yakni pemerintah Indonesia menggalakkan pemerosesan 30 persen dari CPO menjadi biodesel merupakan penyebab kelangkaan minyak goreng dalam negeri. Kenapa? Karena kebijakan ini melibatkan sejumlah perusahaan yang dalam pemerosesannya memperoleh subsidi dari pemerintah. Karena itu kita mengalami situasi di mana minyak diesel kita mencukupi tetapi minyak goreng menjadi langka atau kekurangan.

Penyebab ketiga: adanya penimbunan

Ada berita bahwa jutaan minyak goreng ditimbun oleh pengusaha asal daerah tertentu. Tetapi ini mesti diselidiki secara seksama oleh pihak berwajib. Kalau memang benar itu dilakukan oleh "pengusaha nakal" maka pemerintah harus bertindak tegas. Kelangkaan minyak goreng menurut banyak pengamat mestinya tidak leh terjadi di negara kita karena negara kita memang penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

Semoga dengan kejadian kelangkaan minyak goreng di negara kita belakangan ini tidak membuat kita frustasi dan berburuk sangka kepada pemerintah dan kepada pengusaha. Penulis meyakini upaya pemerintah dan pengusaha untuk mengurua persawitan di dalam negeri maupun di luar negeri sudah maksimal tetapi ada slip yang mesti diperbaiki ke depan.

Jayalah kita semua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun